Mengenal Work-Life Balance dan Kaitannya dalam Wawancara Kerja

POJOKNULIS.COM - Pernahkah kamu menemukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa saat melakukan wawancara kerja?

Misalnya pertanyaan mengenai pribadi kamu yang sebenarnya cukup sensitif. Atau pertanyaan tentang keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari atau biasa dikenal dengan istilah work-life balance.

Bagi kamu yang sudah sering menghadapi wawancara kerja, pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sudah bisa kamu atasi dengan mudah.

Namun bagi kamu yang masih pemula atau fresh graduated, pertanyaan-pertanyaan tentang work-life balance tersebut mungkin membingungkan dan kamu akan kesulitan menjawabnya.

Sebelum itu, ada baiknya kamu mengetahui apa itu work-life balance.

Work-life balance adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya.

Kondisi tersebut membantu agar tidak terjadi konflik antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan.

Sederhananya, ini adalah suatu kondisi di mana seorang pekerja bisa mengatur waktu dan energi yang seimbang antara pekerjaan, kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.

penting bagi calon karyawan mengetahui konsep work life balance

Work-life balance juga dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, loyalitas, dan kesehatan mental pekerja.

Dengan memiliki work-life balance, seseorang dapat menjadi lebih bahagia dalam menjalani pekerjaan.

Menurut Forbes, bagi generasi milenial work-life balance berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi gaya hidup melalui pekerjaan yang dilakukan.

Bagi generasi milenial, pemenuhan gaya hidup mempengaruhi tingkat kebahagiaan mereka.

Namun, tidak semua perusahaan atau atasan menghargai atau mendukung work-life balance bagi karyawan mereka.

Beberapa perusahaan mungkin menuntut karyawan untuk bekerja lembur, mengorbankan waktu istirahat atau keluarga, atau menyelesaikan tugas di luar jam kerja.

Beberapa atasan mungkin menganggap karyawan yang mengutamakan work-life balance sebagai kurang berdedikasi, berkomitmen, atau profesional.

Oleh karena itu, jika kamu adalah seorang pencari kerja yang menghargai work-life balance, kamu perlu mengetahui bagaimana menyajikan hal tersebut sebagai aspek positif dalam wawancara kerja kamu.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan:

- Lakukan riset tentang budaya kerja perusahaan

Lakukan riset tentang budaya kerja perusahaan

Sebelum kamu melamar atau menghadiri wawancara kerja, kamu perlu melakukan riset tentang budaya kerja perusahaan yang kamu tuju.

Kamu dapat mencari informasi dari situs web resmi perusahaan, media sosial, testimoni karyawan, atau review online.

Cari tahu apakah perusahaan memiliki nilai-nilai, misi, visi, atau kebijakan yang mendukung work-life balance bagi karyawan mereka.

Misalnya, apakah perusahaan menawarkan fleksibilitas jam kerja, cuti bersalin atau ayah, asuransi kesehatan, program kesejahteraan karyawan, atau fasilitas olahraga.

Jika kamu menemukan bahwa perusahaan memiliki budaya kerja yang sesuai dengan work-life balance kamu, kamu dapat menyebutkan hal tersebut sebagai salah satu alasan mengapa kamu tertarik untuk bekerja di sana.

Kamu dapat memberikan pujian atau apresiasi kepada perusahaan atas komitmennya untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja-pribadi karyawan mereka.

Kamu juga dapat memberikan contoh bagaimana work-life balance dapat membantu kamu meningkatkan kinerja dan kontribusi kamu di tempat kerja sebelumnya.

- Jelaskan manfaat work-life balance bagi pekerjaan kamu

Jelaskan manfaat work-life balance bagi pekerjaan kamu

Jika kamu ditanya tentang work-life balance dalam wawancara kerja, kamu perlu menjelaskan manfaatnya bagi pekerjaan kamu.

Jangan hanya fokus pada keuntungan pribadi kamu, tetapi juga tunjukkan bagaimana work-life balance dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Kamu dapat menggunakan data atau fakta yang mendukung argumen kamu, seperti penelitian atau studi kasus yang menunjukkan hubungan antara work-life balance dan produktivitas, kreativitas, loyalitas, atau kesehatan mental pekerja.

Kamu juga dapat memberikan contoh konkret bagaimana kamu menerapkan work-life balance dalam pekerjaan sebelumnya atau saat ini.

Misalnya, bagaimana kamu mengatur waktu dan prioritas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, bagaimana kamu menyeimbangkan antara bekerja keras dan beristirahat dengan baik, bagaimana kamu mengatasi stres atau konflik yang timbul akibat pekerjaan, atau bagaimana kamu membangun hubungan baik dengan rekan kerja atau atasan.

- Hindari kesan negatif tentang work-life balance

Hindari kesan negatif tentang work-life balance

Meskipun work-life balance adalah hal yang penting bagi kamu, kamu harus menghindari kesan negatif tentang hal tersebut dalam wawancara kerja.

Jangan sampai atasan berpikir bahwa kamu adalah seorang pekerja yang malas, tidak bertanggung jawab, tidak fleksibel, atau tidak peduli dengan pekerjaan.

Jangan juga menunjukkan sikap yang terlalu menuntut atau egois tentang work-life balance kamu.

Kamu harus menunjukkan bahwa kamu adalah seorang pekerja yang profesional, berdedikasi, berkomitmen, dan berkolaborasi dengan baik.

Kamu harus menekankan bahwa kamu selalu berusaha untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas, memenuhi tenggat waktu, dan mencapai target.

Kamu harus menunjukkan bahwa kamu dapat menyesuaikan diri dengan situasi atau kebutuhan yang berubah, dan bersedia untuk bekerja ekstra jika diperlukan.

Kamu juga harus menunjukkan bahwa kamu menghargai dan menghormati budaya kerja perusahaan, dan bersedia untuk berbagi atau belajar dari pengalaman rekan kerja atau atasan.

Pada prinsipnya, sebuah perusahaan menginginkan pekerja atau karyawan yang mampu memberikan kontibusi maksimal untuk kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, work-life balance calon karyawan menjadi salah satu dasar yang dicari perusahaan.

Seperti sudah dijelaskan, work-life balance adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya.

Work-life balance juga dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, loyalitas, dan kesehatan mental pekerja. Namun, tidak semua perusahaan atau atasan menghargai atau mendukung work-life balance bagi karyawan mereka.

Oleh karena itu, jika kamu adalah seorang pencari kerja yang menghargai work-life balance, kamu perlu mengetahui bagaimana menyajikan hal tersebut sebagai aspek positif dalam wawancara kerja kamu.

Baca Juga
Tentang Penulis