Panduan Lengkap Take Over KPR dan Strateginya Agar Menguntungkan

POJOKNULIS.COM - Mengambil alih atau take over Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat menjadi pilihan cerdas. Namun, penting untuk tidak mengambil keputusan sembarangan.

Jika Anda mempertimbangkan untuk melakukan take over KPR, maka Anda perlu memiliki strategi yang tepat agar tidak mengecewakan diri sendiri.

Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus Anda penuhi untuk melakukan take over KPR.

Di sini, Anda bisa mengetahui cara-cara dan syarat-syarat untuk melakukan take over KPR secara menguntungkan dan bijak.

Pengertian Take Over KPR

Take Over KPR adalah proses pemindahan kepemilikan dan pembayaran KPR yang sedang berlangsung, dari satu pihak ke pihak lain.

Proses ini biasanya diawasi oleh bank, serta harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Take Over KPR memungkinkan Anda mengambil alih pinjaman KPR yang sedang berjalan dari bank lain dengan bunga yang lebih rendah atau tenor yang lebih panjang.

Jenis-Jenis Sistem Take Over KPR

Sebelum melakukan take over KPR, Anda harus mengetahui jenis-jenisnya, ada di bawah ini :

- Take Over KPR Bawah Tangan

Ini adalah cara tidak resmi, di mana Anda sebagai calon pembeli berurusan langsung dengan penjual atau pemilik rumah.

Setelah kesepakatan dibuat, Anda akan membayar cicilan ke bank, tetapi namanya tetap atas nama pemilik rumah lama. Ini memiliki risiko, seperti pemilik rumah lama tetap bertanggung jawab jika Anda gagal membayar, atau pemilik rumah lama dapat mengambil sertifikat tanpa sepengetahuan Anda setelah Anda melunasi cicilan.

- Take Over KPR Antar Bank

Proses ini melibatkan pemindahan program KPR dari satu bank ke bank lain. Umumnya dilakukan ketika bank lain menawarkan program yang lebih menguntungkan, seperti suku bunga yang lebih rendah.

Prosesnya biasanya lebih cepat, karena bank baru sudah memiliki riwayat pembayaran Anda.

- Take Over Jual Beli

Dalam jenis ini, pemohon siap melanjutkan cicilan rumah yang belum lunas. Ini melibatkan tiga pihak meliputi bank, penjual rumah, dan Anda sebagai pemohon. Selanjutnya, Anda akan melanjutkan cicilan KPR sampai lunas kepada bank.

Keuntungan dan Keamanan Take Over KPR

Mengambil alih KPR dapat menjadi pilihan menguntungkan karena suku bunga yang lebih rendah, dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan membeli rumah baru.

Namun, Anda harus memperhatikan biaya lain yang terkait, terutama jika Anda berencana menggunakan rumah ini sebagai investasi. Pastikan rumah memiliki nilai yang baik agar Anda dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di masa depan.

Syarat-Syarat Take Over KPR

Sebelum Anda mengajukan take over KPR, pastikan Anda telah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan. Dokumen yang perlu disiapkan oleh penjual dan pembeli meliputi:

  • Fotokopi Surat Perjanjian Kredit
  • Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • Fotokopi Sertifikat dengan stempel bank
  • Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang sudah dibayar
  • Bukti pembayaran angsuran
  • Buku tabungan asli dengan nomor rekening yang digunakan untuk membayar angsuran

Selain itu, penjual dan pembeli juga perlu melampirkan dokumen pribadi seperti E-KTP, Kartu Keluarga (KK), Buku Nikah, NPWP, Surat Keterangan Kerja, Slip gaji terakhir, Surat Keterangan Penghasilan, fotokopi mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir dari rekening, dan dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan.

Strategi Ketika Mengajukan Take Over KPR

Ada strategi yang perlu Anda ketahui agar tidak merasa kecewa di kemudian hari. Berikut strateginya:

1. Riset Mendalam

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan take over KPR, penting untuk melakukan riset yang mendalam.

Pelajari dengan cermat properti yang akan Anda ambil alih. Ini mencakup mengevaluasi nilai properti, kondisinya, dan riwayat kredit yang terkait.

Pastikan Anda memahami segala aspek yang terkait dengan properti tersebut.

2. Pilih Pihak yang Terpercaya

Saat Anda berurusan dengan take over KPR, penting untuk memilih pihak yang terpercaya. Ini termasuk pemilik properti saat ini dan bank yang terkait.

Pastikan pemilik properti memiliki dokumen-dokumen yang sah dan dapat dipercaya.

Selain itu, pastikan bank yang terlibat memiliki reputasi baik dan transparansi dalam prosesnya.

3. Evaluasi Kondisi Keuangan Anda

Sebelum Anda melangkah lebih jauh, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan Anda. Pastikan Anda memiliki kesiapan finansial untuk mengambil alih KPR. Ini mencakup menghitung kembali anggaran Anda, menentukan berapa yang dapat Anda bayar setiap bulan, dan memastikan Anda dapat mengatasi semua biaya terkait.

4. Perhatikan Suku Bunga

Salah satu faktor penting dalam take over KPR adalah suku bunga. Perhatikan baik-baik suku bunga yang ditawarkan oleh bank terkait. Bandingkan dengan suku bunga yang berlaku secara umum. Jika suku bunga yang ditawarkan oleh bank terkait lebih tinggi, pertimbangkan apakah itu masih dalam batas yang dapat Anda tangani.

5. Konsultasi dengan Profesional

Jika Anda merasa ragu atau bingung dalam proses take over KPR, sebaiknya konsultasikan dengan profesional keuangan atau ahli real estate. Mereka dapat memberikan panduan dan saran yang berharga berdasarkan pengetahuan mereka. Ini dapat membantu Anda menghindari keputusan yang buruk.

6. Perhatikan Persyaratan dan Dokumen

Pastikan Anda memahami dengan baik semua persyaratan dan dokumen yang terkait dengan take over KPR. Ini termasuk persyaratan dari bank, kontrak take over, serta dokumen-dokumen kepemilikan properti. Kehadiran seorang notaris atau pengacara dapat memastikan segala hal berjalan dengan lancar dan sesuai hukum.

7. Manfaatkan Kesempatan Negosiasi

Tidak ragu untuk bernegosiasi. Cobalah untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, baik dalam hal harga properti maupun suku bunga KPR.

Terkadang, dengan kebijaksanaan dalam negosiasi, Anda dapat menghemat sejumlah uang yang signifikan.

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan take over KPR, penting untuk memahami jenis-jenisnya, risiko yang terkait, dan persyaratan yang diperlukan. Jangan tergoda oleh penawaran take over KPR dari pihak yang tidak terpercaya.

Selalu lebih baik berkonsultasi dengan bank pilihan Anda untuk memastikan prosesnya berjalan lancar dan aman.

Dan perlu selalu diingat untuk melakukan riset, bermitra dengan pihak yang terpercaya, dan mempertimbangkan segala aspek dengan matang sebelum Anda melakukan take over KPR. Dengan demikian, Anda dapat meraih manfaat finansial yang diinginkan dari proses ini. (*)

Baca Juga