POJOKNULIS.COM - Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa negara sedemikian perhatian terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting. Mungkin terlihat sepele dan remeh temeh, bukan? Namun, sumber daya manusia yang berkualitas sangat lah berpengaruh terhadap laju berkembangnya sebuah negara.
Dengan kata lain, stunting merupakan salah satu persoalan yang seharusnya diselesaikan demi terciptanya aset negara yang menjanjikan, sebab masa depan suatu peradaban bangsa terletak pada jiwa pemudanya.
Lantas, stunting itu sebetulnya apa sih?
Stunting merupakan permasalahan kurang gizi kronis yang disebabkan kekurangan asupan dengan jumlah gizi yang cukup dalam jangka waktu berkepanjangan, lantas menimbulkan terhambatnya pertumbuhan yang baik pada anak. Biasanya terlihat ketika tinggi badan anak nampak lebih kerdil dari anak-anak seusianya.
Pencegahan stunting bertujuan agar generasi di Indonesia mampu bertumbuh dan berkembang seoptimal mungkin, bersamaan dengan itu, anak-anak diharapkan dapat memiliki kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang normal.
Dengan demikian, mereka dapat belajar secara maksimal, mampu berkompetisi di tingkat nasional bahkan internasional.
Maka dari itu, mari simak tiga ulasan penting berikut ini:
1. Akses Pelayanan Kesehatan
Satu di antara sekian pelayanan kesehatan adalah terkait sanitasi dan akses air bersih yang perlu diperbaiki.
Air yang bersih merupakan kebutuhan penting manusia, selain itu, ancaman penyakit infeksi pada anak sangat lah beresiko. Maka dari itu, perlu adanya pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
Anak-anak juga perlu diajarkan untuk tidak buang air sembarangan.
2 Pola Asuh
Edukasi terkait parenting, merupakan hal yang perlu disosialisasikan secara masif. Stunting, sebetulnya dipengaruhi juga oleh tabiat, khususnya tabiat pola asuh yang kurang tepat untuk diterapkan.
Semenjak hamil, pasangan suami istri hendaknya telah mempersiapkan dengan terencana hal-hal yang semestinya dilakukan untuk menjadi orang tua agar mampu merawat anak dengan benar.
Memenuhi kebutuhan gizi ibu saat hamil, mengamati perkembangan janin agar tetap normal, bagaimana pemberian makan pada bayi hingga balita, bagaimana cara menyusui yang baik, dan seterusnya.
Bayi, seharusnya hanya diberi Asi saja hingga berumur 6 bulan. Pastikan agar bayi mendapat colostrum air susu ibu secara akurat dan lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
Asi terus berlanjut hingga anak berumur 2 tahun, namun setelah 6 bulan, berikan juga makanan lain sebagai pendamping asi. Rajin-rajin lah membawa buah hati ke posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya.
Pastikan buah hati terlindungi kekebalan tubuhnya, terhindar dari virus dan penyakit berbahaya, lakukan imunisasi yang menjamin ketersediaan dan teruji keamanannya oleh pemerintah.
Masyarakat bisa ke puskesmas atau posyandu terpercaya yang paling dekat.
3. Pola Makan
Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan yang dapat diakses untuk masyarakat juga berpengaruh terhadap masalah stunting.
Sosialisasi terkait empat sehat lima sempurna sepertinya perlu digaungkan kembali agar masyarakat memperhatikan asupannya. Memperbanyak sumber protein, mengonsumsi buah dan sayur sangat lah dianjurkan untuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.
Kalau perlu, dalam satu porsi makanan sebaiknya setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi dengan sumber protein baik protein nabati mau pun protein hewani sengan proporsi lebih banyak dari karbohidrat.
Demikianlah tiga hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dalam rangka untuk mencegah stungting, semoga bermanfaat ya. (*)