POJOKNULIS.COM - Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah dua masalah pencernaan umum yang sering membingungkan banyak orang. Kedua kondisi ini memiliki gejala serupa, tetapi juga memiliki perbedaan penting dalam penyebab dan pengobatannya.
Penyakit pencernaan seperti maag dan GERD dapat memengaruhi individu dari berbagai kelompok usia. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, usia berapa yang paling rentan terhadap kondisi ini?
Jawabannya akan diulas di sini, beurpa faktor usia yang mempengaruhi risiko terkena maag dan GERD, serta beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risikonya.
Anda juga akan mengetahui perbedaan maag dan GERD, agar tidak bingung lagi.
Tentang Maag
Maag, yang juga dikenal sebagai gastritis, adalah peradangan pada lapisan lambung. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, dan stres.
Gejala umum maag meliputi perut kembung, mual, muntah, dan perasaan terbakar pada perut bagian atas. Maag biasanya membaik dengan perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan pedas dan berlemak, serta mengurangi stres.
Tentang GERD
GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esophagus) secara berulang. Ini terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung yang disebut Lower Esophageal Sphincter (LES) melemah atau tidak berfungsi dengan baik.
Gejala GERD meliputi nyeri dada (sering disalahartikan sebagai serangan jantung), mulas, batuk kronis, tenggorokan terasa terbakar, dan kesulitan menelan. Kondisi ini sering memerlukan perawatan medis yang lebih intensif daripada maag.
Gejala Maag dan GERD
Gejala Maag
Gejala maag atau gastritis adalah tanda-tanda ketidaknyamanan pada lambung dan peradangan pada lapisan perut. Gejala maag bisa bervariasi dalam intensitas dan durasi.
Berikut adalah gejala umum yang sering terkait dengan maag:
- Rasa perih, kram, atau nyeri pada daerah perut bagian atas adalah gejala utama maag. Rasa nyeri ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
- Orang dengan maag sering merasa mual atau merasa ingin muntah.
- Muntah atau perasaan ingin muntah kadang-kadang dapat terjadi bersamaan dengan maag.
- Rasa perut kembung atau terasa penuh bisa menjadi gejala maag.
- Gejala maag sering memburuk setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam.
- Rasa pahit di mulut dapat terjadi sebagai gejala maag.
- Beberapa orang dengan maag mungkin kehilangan selera makan atau merasa cepat kenyang.
- Beberapa orang mungkin merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal di tenggorokan atau kesulitan menelan.
- Kadang-kadang, maag dapat menyebabkan perdarahan pada lapisan perut, yang dapat mengakibatkan feses berwarna hitam.
Gejala GERD
Gejala GERD bisa bervariasi dari ringan hingga parah, dan sering muncul setelah makan atau berbaring.
Berikut adalah beberapa gejala umum GERD:
- Gejala utama GERD, yaitu sensasi perih atau terbakar di tenggorokan dan dada, yang sering disebut "heartburn" (sakit lambung). Gejala ini dapat terasa seperti terbakar dan dapat menjalar hingga ke leher atau bahkan ke punggung.
- Rasa tidak nyaman atau mulas di daerah perut bagian atas adalah gejala yang sering terkait dengan GERD.
- Makanan atau asam lambung mengalir balik ke dalam mulut, seringkali disertai dengan rasa asam atau pahit di tenggorokan.
- Sebagian orang dengan GERD mengalami nyeri dada yang bisa dengan mudah disalahartikan sebagai serangan jantung. Penting untuk mengenali perbedaan antara nyeri dada akibat GERD dan yang berhubungan dengan masalah jantung.
- GERD dapat menyebabkan batuk yang berlangsung lama dan sering terjadi terutama di malam hari. Batuk ini disebabkan oleh asam lambung yang merangsang reseptor batuk di kerongkongan.
- Beberapa individu dengan GERD dapat mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas, terutama setelah makan.
- Rasa tidak nyaman atau terasa ada yang mengganjal di tenggorokan, kadang-kadang disebut "globus," dapat menjadi gejala GERD.
- Asam lambung yang naik ke dalam mulut secara berulang dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan berlubang.
- Beberapa orang dengan GERD mungkin merasa lebih banyak menghasilkan air liur dari biasanya.
Perbedaan Utama Antara Maag dan GERD
Simak dengan seksama perbedaan maag dan GERD di bawah ini:
1. Penyebab Dasar
Maag biasanya disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung. Sedangkan GERD disebabkan oleh refluks asam lambung ke kerongkongan.
2. Gejala
Meskipun gejalanya serupa, GERD cenderung memiliki gejala yang lebih parah dan kronis daripada maag. Penderita GERD sering mengalami rasa terbakar yang intens pada kerongkongan.
3. Durasi
Maag umumnya bersifat akut dan bisa sembuh dengan cepat setelah perubahan gaya hidup dan pengobatan. Sedangkan GERD adalah kondisi kronis yang sering memerlukan pengobatan jangka panjang.
Cara Mengobati Maag dan GERD
Maag dan GERD masih bisa diobati, begini caranya:
1. Perubahan Gaya Hidup
Untuk penderita maag, perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pedas, berlemak, dan stres bisa membantu.
Bagi penderita GERD, Anda harus menghindari makanan pemicu seperti tomat, cokelat, minuman berkafein, alkohol, dan makanan berlemak.
Tidur dengan kepala lebih tinggi juga dapat membantu mengurangi gejala GERD.
2. Obat-obatan
Untuk penderita maag, dokter mungkin meresepkan antasida atau penghambat pompa proton (PPI) untuk meredakan gejala maag.
Penderita GERD sering diberikan obat PPI atau H2 blocker yang lebih kuat untuk mengurangi produksi asam lambung.
3. Pengobatan Bedah
Dalam kasus yang parah, terutama pada GERD yang tidak merespon pengobatan lainnya, bedah bisa menjadi pilihan. Prosedur seperti fundoplikasi laparoskopi dapat membantu memperbaiki LES yang melemah.
Usia Penderita Maag dan GERD
Rata-rata penderita maag dan GERD saat berada di usia tertentu, yaitu:
Usia Rata-rata Penderita Maag
Maag adalah kondisi yang dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, biasanya, risiko terkena maag cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Ini karena faktor seperti diet, pola makan, dan stres dapat berakumulasi selama bertahun-tahun, menyebabkan kerusakan pada lapisan lambung. Oleh karena itu, orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun, lebih cenderung mengalami masalah maag.
Usia Rata-rata Penderita GERD
GERD adalah kondisi yang lebih serius dan kronis dibandingkan maag. Faktor usia juga berperan dalam risiko terkena GERD.
Penelitian telah menunjukkan bahwa GERD lebih umum terjadi pada orang dewasa dan lansia. Ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan pada otot kerongkongan dan LES (Lower Esophageal Sphincter) seiring bertambahnya usia. LES yang melemah dapat meningkatkan risiko refluks asam ke kerongkongan.
Maag dan GERD adalah dua masalah pencernaan yang umum, tetapi memiliki perbedaan dalam penyebab dan pengobatan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang menunjukkan salah satu dari kedua kondisi ini.
Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, Anda dapat mengelola maag dan GERD dengan efektif, memungkinkan Anda untuk hidup lebih nyaman dan sehat.
Ikuti petunjuk dokter Anda dalam pengobatan dan perubahan gaya hidup yang diperlukan. (*)