Tips Mengatasi Gugup dan Cemas saat Wawancara Kerja

POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja merupakan tahap krusial dalam proses rekrutmen karyawan. Dari sini, perekrut mampu menilai kualifikasi, kompetensi, dan kepribadian calon karyawan.

Namun, bagi sebagian orang, wawancara kerja juga dapat menjadi sumber stres dan kecemasan, terutama jika mereka sangat menginginkan posisi tersebut.

Dampak dari stres dan kecemasan saat wawancara kerja dapat berpengaruh negatif pada kinerja dan penampilan calon karyawan. Mereka dapat terlihat gugup, tidak tenang, berkeringat dingin, atau bahkan kehilangan kata-kata saat diinterogasi.

Akibatnya, potensi dan kemampuan terbaik mereka mungkin tidak terungkap. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi rasa gugup dan cemas saat wawancara kerja.

Berikut beberapa tips untuk engatasi rasa gugup dan cemas saat wawancara kerja:

1. Persiapkan Diri dengan Baik

Persiapkan Diri dengan Baik Sebelum Wawancara Kerja

Persiapan yang matang menjadi kunci utama dalam mengurangi stres dan kecemasan saat wawancara kerja. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan meliputi:

  • Riset tentang perusahaan yang dilamar. Dapatkan informasi sebanyak mungkin tentang visi, misi, nilai, produk, layanan, budaya, dan prestasi perusahaan yang dilamar. Ini membantu Anda memahami harapan dan kriteria yang dicari oleh perusahaan tersebut dari calon karyawan.
  • Pelajari deskripsi pekerjaan yang dilamar. Pahami kriteria, tanggung jawab, dan tugas yang terkait dengan posisi yang Anda lamar. Sesuaikan resume dan portofolio Anda dengan deskripsi pekerjaan tersebut. Siapkan contoh pengalaman kerja atau proyek yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
  • Latih kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi faktor kunci dalam kesuksesan wawancara kerja. Anda perlu dapat menyampaikan ide, pendapat, dan jawaban dengan jelas, logis, dan meyakinkan. Latihan dapat dilakukan dengan berbicara di depan cermin, merekam suara, atau berlatih dengan teman atau keluarga.
  • Siapkan pakaian dan perlengkapan yang diperlukan. Pilih pakaian yang rapi, bersih, dan sesuai dengan dress code perusahaan yang dilamar. Hindari pakaian yang terlalu ketat, longgar, mencolok, atau berlebihan. Sertakan perlengkapan seperti identitas diri, berkas lamaran, sertifikat, referensi, alat tulis, dan sebagainya. Simpan semuanya dalam tas yang rapi dan mudah dibawa.

2. Lakukan Relaksasi dan Visualisasi

Relaksasi dan Visualisasi Saat Menunggu Antrian Wawancara Kerja

Stres dan kecemasan dapat timbul dari pikiran negatif yang menghantui Anda, seperti ketakutan gagal, takut ditolak, atau kekhawatiran bersaing dengan pelamar lain.

Untuk mengatasi hal ini, lakukan relaksasi dan visualisasi. Berikut cara melakukannya:

  • Temukan tempat tenang, nyaman, dan bebas gangguan. Pilihlah lokasi seperti rumah, kamar, taman, atau tempat favorit Anda.
  • Duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman. Lepaskan sepatu, ikat rambut, atau aksesori lain yang mengganggu. Ambil napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan. Ulangi beberapa kali hingga merasa lebih rileks.
  • Tutup mata dan bayangkan hal-hal positif terkait wawancara kerja. Imajinasikan diri Anda dengan percaya diri saat berjalan menuju wawancara, memberi salam kepada perekrut dengan ramah, menjawab pertanyaan dengan lancar, atau mendapatkan informasi bahwa Anda diterima bekerja di perusahaan tersebut. Rasakan emosi positif yang muncul, seperti kebahagiaan, kebanggaan, atau kepuasan.
  • Lakukan relaksasi dan visualisasi. Anda bisa melakukan gerakan-gerakan rileksasi ringan selama 10-15 menit atau hingga merasa lebih tenang dan siap menghadapi wawancara kerja.

3. Datang Lebih Awal dan Bersikap Sopan

Datang Lebih Awal dan Bersikap Sopan

Kedatangan lebih awal ke lokasi wawancara kerja dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Ini membantu menghindari kemacetan, masalah parkir, atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan keterlambatan.

Waktu luang sebelum wawancara dapat digunakan untuk menenangkan diri, memeriksa perlengkapan, atau mengulang materi yang telah dipelajari.

Selain itu, bersikap sopan dan ramah kepada semua orang yang ditemui di tempat wawancara kerja juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Sikap profesional, positif, dan kooperatif dapat terpancar melalui perilaku sopan dan ramah. Selain itu, bersikap seperti ini dapat meningkatkan mood dan kepercayaan diri.

Jangan lupa untuk tersenyum, menyapa, berjabat tangan, dan mengucapkan terima kasih kepada perekrut dan orang lain yang terlibat dalam proses wawancara kerja.

4. Fokus pada Pertanyaan dan Jawaban

Fokus pada Pertanyaan dan Jawaban

Salah satu penyebab stres saat wawancara kerja adalah teralihkan oleh pikiran negatif, seperti terlalu memperhatikan ekspresi wajah, intonasi suara, atau gerakan tubuh perekrut.

Hal ini dapat mengganggu fokus pada pertanyaan dan jawaban yang sedang berlangsung. Untuk mengatasi hal ini, fokuslah pada pertanyaan dan jawaban dengan beberapa tips berikut:

  • Dengarkan pertanyaan dengan seksama. Jangan tergesa-gesa menjawab sebelum benar-benar memahami pertanyaan. Jika perlu, ulangi pertanyaan dengan kata-kata Anda sendiri untuk memastikan pemahaman. Jangan ragu untuk bertanya kembali jika ada ketidakpahaman.
  • Berpikir sebelum menjawab. Hindari memberikan jawaban tergesa-gesa atau tanpa pertimbangan. Berikan diri Anda waktu untuk memikirkan dan menyusun jawaban yang logis, relevan, dan meyakinkan. Jika tidak tahu jawaban suatu pertanyaan, lebih baik menyatakan ketidaktahuan daripada membuat jawaban palsu.
  • Jawab pertanyaan dengan jelas dan singkat. Hindari menjawab terlalu panjang, bertele-tele, atau menyimpang dari topik. Usahakan jawaban singkat, jelas, dan padat. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti.

5. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Jaga Kesehatan Agar Tetap Fit Saat Wawancara Kerja

Gaya hidup sehat dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan saat wawancara kerja. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Pastikan tidur yang cukup. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, kurang fokus, dan keterbatasan daya tahan. Oleh karena itu, tidurlah minimal 7-8 jam per hari, terutama pada malam sebelum wawancara. Jika perlu, atur alarm untuk memastikan tidur lebih awal.
  • Pilih makanan bergizi. Jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi mood dan kesehatan. Pilih makanan seimbang, bergizi, dan beragam. Hindari makanan pedas, asam, berlemak, kafein, alkohol, atau gula berlebihan, karena dapat meningkatkan produksi hormon stres dan menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Rutin berolahraga. Aktivitas fisik membantu melepaskan stres dan kecemasan dengan meningkatkan produksi hormon endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan kepercayaan diri. Olahraga juga berkontribusi pada stamina, kesehatan, dan penampilan Anda. Pilih olahraga yang disukai, seperti jogging, bersepeda, yoga, atau aerobik. Lakukan minimal 30 menit per hari, 3-5 kali seminggu.

6. Jangan Terlalu Fokus pada Hasil

Jangan Terlalu Fokus pada Hasil Wawancara Kerja

Setelah menjalani wawancara kerja, hindari terlalu terobsesi dengan hasilnya. Tidak perlu terus-menerus memeriksa email atau telepon untuk menunggu kabar dari perusahaan yang dilamar.

Jangan menyalahkan diri sendiri berlebihan jika merasa melakukan kesalahan atau kurang memuaskan selama wawancara.

Sikap yang lebih baik adalah tetap positif dan optimis. Lakukan yang terbaik yang Anda bisa dan yakinkan diri bahwa Anda memiliki kualifikasi dan kemampuan sesuai dengan posisi yang Anda inginkan.

Jika diterima, itu adalah prestasi yang patut dibanggakan. Jika ditolak, itu bukan akhir dari segalanya. Tetaplah mencari peluang lain dan ambil hikmah dari setiap pengalaman.

Dalam mengejar karier, wawancara kerja seringkali menjadi ujian pribadi yang menguji kesiapan dan kemampuan kita. Di atas telah diuraikan beberapa langkah praktis untuk mengatasi gugup dan kecemasan yang dapat muncul selama proses wawancara tersebut.

Dari persiapan diri yang matang hingga penerapan gaya hidup sehat, setiap langkah bertujuan untuk membantu Anda tampil sebaik mungkin dalam situasi yang penuh tantangan.

Ingatlah, hasil dari wawancara kerja bukanlah ukuran mutlak dari nilai Anda. Setiap langkah dalam proses rekrutmen adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Bersikap positif dan optimis setelah wawancara adalah kunci untuk melangkah maju, apapun hasilnya. Terlepas dari apakah Anda diterima atau tidak, setiap pengalaman adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju sukses.

Semoga artikel ini memberikan panduan yang berguna bagi Anda dalam menghadapi wawancara kerja.

Baca Juga