POJOKNULIS.COM - Memiliki bentuk tubuh ideal pastinya menjadi impian banyak orang karena selain sehat tetapi juga bisa mendukung tampilan bentuk tubuh. Upaya yang banyak dilakukan untuk bisa memiliki tubuh ideal yakni dengan menempuh cara diet.
Salah satunya yakni dengan melakukan diet vegetarian yang mengutamakan konsumsi makanan nabati, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai.
Diet vegetarian juga menghindari atau membatasi konsumsi makanan hewani, seperti daging, ikan, unggas, telur, dan susu.
Metode diet ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Namun, diet vegetarian juga memerlukan perencanaan yang baik agar tidak menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu yang biasanya didapat dari makanan hewani.
Jenis-jenis Diet Vegetarian
Tidak semua orang yang menjalankan diet vegetarian memiliki pola makan yang sama. Ada beberapa jenis diet vegetarian yang berbeda dalam hal apa saja yang diizinkan dan tidak diizinkan untuk dikonsumsi.
Berikut adalah beberapa jenis diet vegetarian beserta penjelasannya:
- Semivegetarian atau flexitarian
Orang yang menerapkan dan menjalankan diet vegetarian ini sebagian besar mengonsumsi makanan nabati, tetapi sesekali masih mengonsumsi daging, ikan, unggas, telur, dan produk susu dalam jumlah yang sedikit.
- Lacto vegetarian
Hampir sama dengan diet flexitarian, diet vegetarian ini tidak mengonsumsi daging, ikan, unggas, dan telur, tetapi masih mengonsumsi produk susu, seperti susu, keju, yoghurt, dan mentega.
- Ovo vegetarian
Cara menerapkan diet ini cukup ekstrim karena hanya mengkonsumsi telur saja yang mengandung unsur protein hewani. Dimana untuk diet ovo vegetarian menghindari konsumsi ikan, daging sapi, dan ayam.
- Lacto-ovo vegetarian
Penganut diet vegetarian ini tidak mengonsumsi semua jenis daging, tetapi masih mengonsumsi telur dan produk susu. Ini menunjukan bahwa diet lacto ovo vegetarian cukup ketat ketika dijalankan.
- Vegan
Penganut diet vegetarian ini paling ketat karena tidak mengonsumsi semua jenis makanan hewani, termasuk daging, ikan, unggas, telur, susu, dan produk olahannya.
Nutrisi Penting dalam Diet Vegetarian
Meskipun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diet vegetarian juga dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi tertentu jika tidak dilakukan dengan benar. Beberapa nutrisi yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam diet vegetarian adalah:
Protein
Nutrisi penting yang tidak boleh dilewatkan ialah protein karena dibutuhkan untuk membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, seperti tulang, otot, dan kulit. Protein juga berperan dalam melawan infeksi bakteri dan virus.
Sumber protein utama biasanya berasal dari makanan hewani, seperti daging, ikan, telur, dan susu. Namun, penganut diet vegetarian dapat memenuhi kebutuhan protein harian dengan mengonsumsi makanan nabati yang mengandung protein tinggi, seperti kedelai dan produk olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan quinoa.
Kalsium
Kalsium juga sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat karena berperan dalam menjaga fungsi saraf dan otot. Sumber kalsium utama biasanya berasal dari produk susu.
Namun, diet vegetarian dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian dengan mengonsumsi makanan nabati yang mengandung kalsium tinggi, seperti sayuran hijau, kedelai dan produk olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan yang diperkaya kalsium.
Vitamin B12
Ada juga nutrisi penting yakni vitamin B12 yang diperlukan untuk membantu pembentukan sel darah merah, menjaga fungsi saraf, dan mencegah anemia. Vitamin B12 hanya ditemukan pada makanan hewani, seperti daging, ikan, telur, dan susu.
Oleh karena itu, untuk menjalankan diet ini harus mengonsumsi makanan yang diperkaya vitamin B12, seperti sereal, susu kedelai, ragi nutrisi, atau suplemen vitamin B12.
Zat besi
Nutrisi terakhir adalah zat besi untuk membantu pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sumber zat besi utama biasanya berasal dari makanan hewani, terutama daging merah. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi nabati, disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, tomat, atau paprika.