POJOKNULIS.COM - Pernahkah Anda mengalami gangguan tidur? Atau mungkin saat ini Anda kerap mengalami gangguan tidur? Jika iya, Anda perlu melakukan diagnosa apa penyebab gangguan tidur Anda.
Saat ini ada banyak jenis dan penyebab gangguan tidur. Mulai dari insomnia, narkolepsi, hingga sleep apnea. Masing-masing gangguan tidur memiliki gejala dan ciri yang berbeda-beda, termasuk faktor penyebabnya. Salah satu gangguan tidur yang jarang disadari orang yakni sleep apnea.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas secara berulang-ulang selama tidur. Sleep apnea dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, dan kualitas tidur yang buruk.
Sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko mengalami stroke, serangan jantung, diabetes, atau depresi.
Sleep apnea dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1). Obstruktif sleep apnea (OSA)
OSA adalah jenis sleep apnea yang paling umum. OSA terjadi ketika jaringan lunak di belakang tenggorokan mengendur dan menyumbat saluran napas selama tidur. OSA biasanya disertai dengan dengkuran keras dan suara mendengus atau tercekik saat napas berhenti.
2). Sentral sleep apnea (CSA)
CSA adalah jenis sleep apnea yang jarang terjadi. CSA terjadi ketika otak tidak mengirim sinyal yang tepat ke otot-otot pernapasan untuk bernapas selama tidur. CSA biasanya tidak disertai dengan dengkuran, tetapi dapat menyebabkan rasa sesak napas atau bangun tiba-tiba saat tidur.
3). Kompleks sleep apnea (CSA)
CSA adalah jenis sleep apnea yang merupakan kombinasi dari OSA dan CSA. CSA terjadi ketika seseorang mengalami OSA dan CSA secara bergantian atau bersamaan selama tidur. CSA biasanya memerlukan penanganan yang lebih intensif daripada OSA atau CSA saja.
Beberapa contoh sleep apnea adalah:
1. Sleep apnea ringan
Sleep apnea ringan adalah sleep apnea yang ditandai dengan berhentinya napas antara 5 hingga 15 kali per jam selama tidur. Sleep apnea ringan dapat menyebabkan rasa lelah, mengantuk, atau sulit berkonsentrasi di siang hari.
2. Sleep apnea sedang
Sleep apnea sedang adalah sleep apnea yang ditandai dengan berhentinya napas antara 15 hingga 30 kali per jam selama tidur. Sleep apnea sedang dapat menyebabkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, atau gangguan suasana hati di siang hari.
3. Sleep apnea berat
Sleep apnea berat adalah sleep apnea yang ditandai dengan berhentinya napas lebih dari 30 kali per jam selama tidur. Sleep apnea berat dapat menyebabkan aritmia jantung, gagal jantung, atau kematian mendadak di malam hari.
Gejala-gejala Sleep Apnea
Jika sudah mengetahui pengertian dari sleep apnea, termasuk jenis dan contohnya, maka langkah selanjutnya yakni mengetahui beberapa gejala-gejala dari sleep apnea.
Lalu apa saja gejala dari gangguan tidur sleep apnea, berikut adalah tanda, gejala dan penjelasannya:
- Dengkuran keras
Dengkuran keras adalah suara yang dihasilkan oleh getaran jaringan lunak di belakang tenggorokan saat napas melewatinya.
Dengkuran keras dapat mengganggu tidur Anda sendiri atau orang lain yang tidur bersama Anda. Dengkuran keras juga dapat menandakan adanya penyumbatan saluran napas saat tidur.
- Mendengus atau tercekik
Mendengus atau tercekik adalah suara yang dihasilkan oleh upaya untuk bernapas kembali setelah napas berhenti secara tiba-tiba saat tidur.
Mendengus atau tercekik dapat membuat Anda terbangun sebentar atau tidak sadar sama sekali. Mendengus atau tercekik juga dapat menandakan adanya gangguan pada otak atau otot pernapasan saat tidur.
- Mengantuk di siang hari
Mengantuk di siang hari adalah kondisi di mana Anda merasa mengantuk, lelah, atau sulit berkonsentrasi di siang hari.
Mengantuk di siang hari dapat disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk akibat sleep apnea. Mengantuk di siang hari juga dapat mempengaruhi kinerja, keselamatan, atau kesehatan Anda di siang hari.
- Sakit kepala di pagi hari
Sakit kepala di pagi hari adalah kondisi di mana Anda merasa sakit kepala, pusing, atau tegang di pagi hari. Gejala ini dapat disebabkan oleh penurunan kadar oksigen dalam darah akibat sleep apnea. Sakit kepala di pagi hari juga dapat mempengaruhi suasana hati, mood, atau emosi Anda di pagi hari.
Apakah Sleep Apnea Berbahaya?
Meski sudah dijelaskan banyak mengenai gangguan tidur sleep apnea, namun perlu diwaspadai saat Anda terkena gangguan tidur yang satu ini.
Ya, sleep apnea dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Sleep apnea dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:
1). Stroke
Stroke adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terhenti akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak, kelumpuhan, gangguan bicara, atau kematian.
Sleep apnea dapat meningkatkan risiko stroke karena menurunkan kadar oksigen dalam darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu irama jantung.
2). Serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi di mana aliran darah ke jantung terhenti akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan jantung, gagal jantung, atau kematian.
Sleep apnea dapat meningkatkan risiko serangan jantung karena menurunkan kadar oksigen dalam darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu irama jantung.
3). Diabetes
Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi akibat gangguan produksi atau penggunaan insulin oleh tubuh.
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal, mata, saraf, atau kulit. Sleep apnea dapat meningkatkan risiko diabetes karena mengganggu metabolisme gula dalam tubuh dan menyebabkan resistensi insulin.
4). Depresi
Depresi adalah kondisi di mana seseorang merasa sedih, putus asa, atau tidak berharga secara terus-menerus. Depresi dapat menyebabkan gangguan tidur, nafsu makan, konsentrasi, atau perilaku.
Sleep apnea dapat meningkatkan risiko depresi karena mengurangi kualitas tidur dan menyebabkan rasa lelah, mengantuk, atau sulit berkonsentrasi di siang hari.
Cara Mengatasi atau Mengurangi Sleep Apnea
Saat Anda sudah mengetahui berbagai hal tentang sleep apnea, maka saat ini mulailah melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi sleep apnea pada kualitas tidur Anda.
Atau mungkin bagi Anda yang sudah mengalami beberapa gejala sleep apnea, Anda tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara untuk mengatasi atau mengurangi risiko sleep apnea, yakni:
- Mengubah gaya hidup
Mengubah gaya hidup adalah cara pertama untuk mengatasi sleep apnea. Dengan mengubah gaya hidup, tentunya menjadi gaya hidup yang lebih sehat, maka Anda bisa sedikit banyak mengurangi risiko sleep apnea. Mengubah gaya hidup meliputi hal-hal seperti:
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas.
- Berhenti merokok jika merokok.
- Menghindari alkohol, kafein, atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi pernapasan atau tidur.
- Mengatur pola tidur yang teratur dan cukup.
- Menghindari tidur telentang atau menggunakan bantal khusus untuk mengangkat kepala.
- Menggunakan alat bantu pernapasan
Menggunakan alat bantu pernapasan adalah cara kedua untuk mengatasi sleep apnea. Menggunakan alat bantu pernapasan meliputi hal-hal seperti:
- Menggunakan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), yaitu alat yang meniupkan udara bertekanan ke saluran napas melalui masker yang dipakai saat tidur. CPAP dapat mencegah jaringan lunak di belakang tenggorokan mengendur dan menyumbat saluran napas.
- Menggunakan Adaptive Servo Ventilation (ASV), yaitu alat yang menyesuaikan tekanan udara yang ditiupkan ke saluran napas sesuai dengan pola napas seseorang saat tidur. ASV dapat mencegah otak tidak mengirim sinyal yang tepat ke otot-otot pernapasan untuk bernapas.
- Menggunakan Oral Appliance, yaitu alat yang dipasang di mulut yang dapat mendorong rahang ke depan atau membuka saluran napas saat tidur. Oral Appliance dapat mencegah lidah atau rahang jatuh ke belakang dan menyumbat saluran napas.
- Melakukan operasi
Melakukan operasi adalah cara ketiga untuk mengatasi sleep apnea. Melakukan operasi meliputi hal-hal seperti:
- Melakukan Uvulopalatopharyngoplasty (UPPP), yaitu operasi yang mengangkat bagian dari langit-langit lunak, uvula, atau amandel yang menyumbat saluran napas saat tidur.
- Melakukan Maxillomandibular Advancement (MMA), yaitu operasi yang memajukan rahang atas dan bawah untuk memperluas ruang di belakang tenggorokan dan mencegah saluran napas tertutup saat tidur.
- Melakukan Tracheostomy, yaitu operasi yang membuat lubang di leher dan memasang tabung untuk mengalirkan udara langsung ke paru-paru, mengabaikan saluran napas atas yang bermasalah.
Itulah penjelasan tentang gangguan tidur sleep apnea, termasuk gejala, bahaya dan cara mengatasinya. Dalam penjelasan di atas, gangguan tidur sleep Apnea merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera.
Mengenali gejala, memahami potensi bahaya, dan mencari solusi pengobatan adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan atau memiliki risiko Sleep Apnea, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis.
Dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sesuai, Anda dapat mengatasi Sleep Apnea dan kembali meraih tidur yang nyenyak serta kesehatan yang optimal.
Ingatlah, tidur yang baik adalah investasi penting bagi kualitas hidup Anda.