POJOKNULIS.COM - Semakin dewasa, waktu tidur seseorang akan semakin berkurang. Oleh karena itu, kualitas tidur seseorang akan sangat berpengaruh dalam menjalani hidup sehari-hari.
Namun tidak semua orang memiliki kualitas tidur yang maksimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas tidur seseorang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satunya gangguan tidur.
Gangguan tidur adalah kondisi yang ditandai dengan adanya perubahan atau kelainan pada pola tidur seseorang. Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, serta kesehatan dan keselamatan penderitanya.
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan sebelum tidur, stres, penyakit, obat-obatan, atau faktor lingkungan.
Adapun jenis-jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh seseorang, antara lain:
Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan sering dialami oleh banyak orang. Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur dengan baik.
Gejala insomnia meliputi kesulitan untuk tertidur, sering terbangun di tengah malam, bangun terlalu pagi, dan merasa lelah di siang hari.
Insomnia dapat disebabkan oleh stres, kecemasan, depresi, nyeri kronis, gangguan hormonal, atau konsumsi kafein, alkohol, atau nikotin.
Cara mengatasi insomnia antara lain dengan mengatur jadwal tidur yang teratur, menghindari aktivitas yang merangsang sebelum tidur, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur, dan mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter.
Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan adanya henti napas berulang saat tidur. Henti napas ini dapat terjadi karena penyempitan atau penyumbatan saluran napas (obstruktif), kegagalan otak untuk mengirim sinyal ke otot pernapasan (sentral), atau kombinasi keduanya (kompleks).
Gejala sleep apnea meliputi mendengkur keras, tersedak atau mengorok saat tidur, merasa sesak napas saat bangun, sakit kepala di pagi hari, dan mengantuk di siang hari. Sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.
Cara mengatasi sleep apnea antara lain dengan menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan rokok, menggunakan alat bantu napas seperti CPAP (continuous positive airway pressure) atau MAD (mandibular advancement device), atau melakukan operasi sesuai indikasi dokter.
Parasomnia
Parasomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan adanya perilaku atau kejadian aneh saat tidur.
Parasomnia meliputi berbagai jenis gangguan tidur, seperti sleepwalking (berjalan saat tidur), night terror (teror saat tidur), nightmare (mimpi buruk), sleep talking (berbicara saat tidur), sleep eating (makan saat tidur), REM sleep behavior disorder (berperilaku sesuai mimpi saat tidur), dan narcolepsy (sering tertidur mendadak).
Gejala parasomnia bervariasi tergantung jenisnya, tetapi umumnya meliputi kebingungan saat bangun, sulit mengingat apa yang terjadi saat tidur, cedera diri atau orang lain saat tidur, dan gangguan suasana hati.
Parasomnia dapat disebabkan oleh stres, trauma, obat-obatan, penyakit neurologis, atau faktor genetik.
Cara mengatasi parasomnia antara lain dengan menjaga pola hidup sehat, menghindari stimulan sebelum tidur, menciptakan lingkungan yang aman untuk tidur, dan melakukan terapi perilaku atau obat-obatan sesuai resep dokter.
Sleep Paralysis
Sleep paralysis adalah gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat tertidur atau bangun dari tidur.
Sleep paralysis terjadi karena otak tidak sepenuhnya terbangun dari fase REM (rapid eye movement) yang merupakan fase mimpi saat tidur.
Gejala sleep paralysis meliputi tidak bisa menggerakkan tubuh atau anggota badan saat tertidur atau bangun dari tidur, merasa ada tekanan di dada atau leher, merasa ada kehadiran orang atau makhluk lain di sekitar tempat tidur, mendengar suara-suara aneh seperti bisikan atau langkah kaki, dan melihat halusinasi seperti bayangan atau sosok menakutkan.
Sleep paralysis dapat disebabkan oleh kurang tidur, stres, kecemasan, depresi, gangguan tidur lain seperti narcolepsy atau sleep apnea, atau faktor genetik.
Cara mengatasi sleep paralysis antara lain dengan tidur cukup dan teratur, menghindari alkohol dan rokok, melakukan relaksasi sebelum tidur, dan mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter.
Itulah beberapa jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh seseorang, beserta penyebab dan cara mengatasinya.
Dampak Gangguan Tidur Bagi Kesehatan
Gangguan tidur dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi fungsi tubuh yang optimal.
Berikut adalah beberapa dampak gangguan tidur terhadap kesehatan:
1. Gangguan Kognitif dan Mental
Gangguan tidur dapat mengganggu fungsi kognitif, seperti konsentrasi, fokus, dan kemampuan mengambil keputusan. Selain itu, kurang tidur terkait dengan risiko depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya.
2. Gangguan Metabolisme
Kurang tidur dapat mengganggu regulasi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti hormon ghrelin dan leptin. Hal ini dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
3. Risiko Penyakit Jantung
Gangguan tidur yang kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk hipertensi, penyakit arteri koroner, dan gangguan irama jantung.
4. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Tidur yang tidak mencukupi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
5. Risiko Diabetes
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena pengaruh terhadap sensitivitas insulin.
6. Penurunan Kinerja Fisik
Gangguan tidur dapat mengurangi energi, daya tahan, dan kemampuan fisik secara keseluruhan. Ini dapat berdampak pada performa olahraga dan aktivitas fisik.
7. Masalah Hormonal
Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon penting seperti hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi.
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan produksi hormon yang merangsang stres, seperti hormon adrenalin dan noradrenalin. Ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam jangka panjang.
8. Risiko Kecelakaan
Kurang tidur dapat mengakibatkan kantuk berlebihan saat berkendara atau beraktivitas, meningkatkan risiko kecelakaan.
Terutama bagi orang-orang yang selalu berhubungan dengan transportasi pribadi setiap harinya.
9. Gangguan Pencernaan
Gangguan tidur dapat berkontribusi pada masalah pencernaan seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Seperti diketahui gangguan tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan intensitas dan frekuensi gejala GERD.
10. Gangguan Seksual
Gangguan tidur dapat mengurangi hasrat seksual dan menyebabkan masalah pada kesehatan seksual. Selain itu, gangguan tidur membuat tubuh lesu dan menjadi tidak bergairah yang berpengaruh pada kualitas seksual seseorang.
11. Penurunan Kualitas Hidup
Kurang tidur dapat membuat seseorang merasa lelah, tidak bertenaga, dan kurang bersemangat, mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Tidak hanya di rumah, gangguan tidur juga akan berdampak pada aktivitas lainnya seperti di kantor, bahkan di tempat nongkrong.
Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua ketika mengatasi masalah gangguan tidur.
Mempelajari jenis gangguan tidur yang Anda alami, serta berkonsultasi dengan profesional medis jika diperlukan, adalah langkah penting dalam mencapai tidur yang nyenyak dan memulihkan keseimbangan tubuh Anda.
Dengan pengetahuan dan langkah-langkah yang benar, Anda dapat mengembalikan tidur sebagai anugerah yang memulihkan bagi tubuh dan pikiran.
Selain itu, dampak gangguan tidur untuk kesehatan menunjukkan betapa pentingnya menjaga pola tidur yang sehat.
Jika Anda mengalami gangguan tidur yang mengganggu aktivitas sehari-hari atau berisiko menyebabkan komplikasi kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.