Cara Merawat Kulit Agar Tetap Sehat Ditengah Polusi Udara Buruk

Untuk mencegah dampak polusi udara bagi kesehatan kulit, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti rutin membersihkan kulit, menggunakan tabir surya setiap hari, memilih produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, tetap terhidrasi, menjaga kelembapan kulit, perhatikan pola makan, dan menghindari paparan langsung polusi.

Cara Merawat Kulit Agar Tetap Sehat Ditengah Polusi Udara Buruk

POJOKNULI.COM - Polusi udara merupakan salah satu faktor yang dapat merusak kesehatan kulit.

Paparan polutan seperti debu, asap kendaraan, dan sinar UV dapat menyebabkan kulit kusam, berminyak, iritasi, jerawat, hingga penuaan dini.

Polusi udara mengandung banyak zat berbahaya yang dapat merusak lapisan pelindung kulit dan memicu produksi radikal bebas.

Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang menjaga kekenyalan dan kekencangan kulit.

Kualitas udara yang buruk juga dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, sehingga menyebabkan bintik-bintik gelap atau flek hitam.

Selain itu, polusi udara juga dapat menyumbat kelenjar minyak di wajah, sehingga menyebabkan kulit berminyak dan jerawat.

Polusi juga merupakan salah satu faktor risiko kanker kulit, karena mengandung banyak racun yang bersifat karsinogenik.

Untuk mencegah dampak polusi udara bagi kesehatan kulit, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti rutin membersihkan kulit, menggunakan tabir surya setiap hari, memilih produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, tetap terhidrasi, menjaga kelembapan kulit, perhatikan pola makan, dan menghindari paparan langsung polusi.

Selain itu, jika mengalami masalah kulit yang serius akibat polusi udara, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kulit agar tetap sehat dan bersih di tengah polusi udara yang meningkat.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat kulit dari luar dan dari dalam:

1. Rutin Membersihkan Kulit

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah rutin membersihkan kulit dengan produk pembersih yang sesuai dengan jenis kulit.

Membersihkan kulit dapat membantu menghilangkan kotoran, debu, dan partikel polusi yang menempel di permukaan kulit.

Lakukan pembersihan kulit setidaknya dua kali sehari, yaitu di pagi dan malam hari sebelum tidur.

Gunakan air hangat untuk membuka pori-pori kulit dan air dingin untuk menutupnya kembali.

2. Gunakan Tabir Surya Setiap Hari

Tabir surya atau sunscreen adalah produk yang wajib digunakan setiap hari untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi udara.

Tabir surya dapat memberikan lapisan pelindung pada kulit sehingga mencegah kerusakan akibat sinar UV dan radikal bebas.

Pilih tabir surya dengan SPF yang sesuai dengan intensitas paparan matahari dan jenis kulit.

Aplikasikan tabir surya setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan dan ulangi setiap dua jam.

3. Pilih Produk Perawatan Kulit yang Mengandung Antioksidan

Antioksidan adalah zat yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi udara.

Antioksidan juga dapat membantu menjaga elastisitas dan kecerahan kulit.

Beberapa contoh antioksidan yang baik untuk kulit adalah vitamin C, vitamin E, niacinamide, dan resveratrol.

Pilih produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan tersebut dan gunakan secara rutin setelah membersihkan kulit.

4. Tetap Terhidrasi

Minum cukup air putih sangat penting untuk menjaga hidrasi kulit. Air putih dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan membuang racun dari tubuh.

Minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat mengurangi kadar air dalam tubuh.

5. Jaga Kelembapan Kulit

Kelembapan kulit adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Kulit yang lembap akan terlihat lebih halus, kenyal, dan bersinar.

Sebaliknya, kulit yang kering akan terlihat lebih kasar, kusam, dan mudah keriput. Untuk menjaga kelembapan kulit, gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit setelah membersihkan wajah.

Pelembap dapat membantu mengunci air dalam lapisan kulit sehingga mencegah kehilangan kelembapan akibat polusi udara.

6. Perhatikan Pola Makan

Pola makan yang sehat juga berpengaruh pada kesehatan kulit.

Makanlah makanan yang bergizi dan mengandung banyak antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan telur.

Hindari makanan yang mengandung banyak gula, lemak jenuh, atau bahan pengawet yang dapat memicu peradangan pada kulit.

7. Hindari Paparan Langsung Polusi

Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah menghindari paparan langsung polusi udara sebisa mungkin.

Jika harus beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker, topi, kacamata, atau syal untuk melindungi wajah dari debu dan asap.

Sedangkan, jika berada di dalam ruangan, gunakan alat pembersih udara atau humidifier untuk menjaga kualitas udara tetap baik.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat kulit agar tetap sehat ditengah polusi udara.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu beristirahat yang cukup, menghindari stres, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika mengalami masalah kulit yang serius.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Apakah Didalam Ruangan Tetap Harus Menggunakan Sunscreen?

Sinar UV dapat menyebabkan berbagai kerusakan kulit, seperti kulit terbakar, penuaan dini, noda gelap, hingga kanker kulit. Oleh karena itu, penggunaan #sunscreen sangat dianjurkan bagi siapa saja yang beraktivitas di luar ruangan. Namun, apakah sunscreen tetap perlu digunakan jika berada di dalam ruangan?

Apakah Didalam Ruangan Tetap Harus Menggunakan Sunscreen?

POJOKNULIS.COM - Aktifitas diluar ruangan dan sering terkena sinar matahari membuat kulit butuh perlindungan. Hal ini membuat penggunaan sunscreen sangat penting ketika aktifitas diluar ruangan.

Sunscreen atau tabir surya adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari matahari.

Sinar UV dapat menyebabkan berbagai kerusakan kulit, seperti kulit terbakar, penuaan dini, noda gelap, hingga kanker kulit. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen sangat dianjurkan bagi siapa saja yang beraktivitas di luar ruangan.

Namun, apakah sunscreen tetap perlu digunakan jika berada di dalam ruangan? Jawabannya adalah ya.

Meskipun tidak langsung terpapar sinar matahari, kulit kita tetap bisa terkena sinar UV yang masuk melalui jendela, kaca, atau lampu.

Bahkan, sinar UV yang dipantulkan oleh permukaan seperti air, pasir, atau salju bisa lebih kuat daripada sinar UV langsung.

Ada dua jenis sinar UV yang perlu diwaspadai, yaitu UVA dan UVB. Sinar UVA memiliki panjang gelombang yang lebih panjang sehingga bisa menembus lapisan kulit lebih dalam dan merusak kolagen.

Akibatnya, kulit menjadi kendur, keriput, dan berkerut. Sinar UVA juga bisa menyebabkan kanker kulit dengan merusak DNA di sel-sel kulit.

Sementara itu, sinar UVB memiliki panjang gelombang yang lebih pendek sehingga hanya mengenai permukaan kulit terluar.

Sinar UVB bisa menyebabkan kulit terbakar, noda gelap, dan melasma. Tak hanya itu, sinar UVB juga bisa menyebabkan kanker kulit dengan merusak DNA di sel-sel kulit.

Untuk melindungi kulit dari kedua jenis sinar UV tersebut, kita perlu menggunakan sunscreen yang memiliki label SPF (Sun Protection Factor) dan PA (Protection Grade of UVA).

SPF menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVB, sedangkan PA menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA. Semakin tinggi angka SPF dan PA, semakin tinggi pula perlindungan yang diberikan.

Penggunaan sunscreen secara rutin tidak hanya bermanfaat untuk mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit secara umum.

Beberapa manfaat sunscreen untuk kulit antara lain adalah:

  • Memperlambat pembentukan kerutan dan garis-garis halus
  • Mencegah bercak gelap dan melasma
  • Meratakan warna kulit
  • Mencegah kulit terbakar dan menghitam
  • Menurunkan risiko kanker kulit

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan sunscreen setiap hari, baik di luar maupun di dalam ruangan.

Sunscreen sebaiknya digunakan setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas dan dioleskan ulang setiap 2 jam sekali atau sesuai petunjuk produk.

Pilihlah sunscreen yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit kita serta aktivitas yang akan dilakukan.

Cara memilih sunscreen yang tepat tergantung pada jenis kulit, aktivitas, dan tingkat paparan sinar UV yang dihadapi. Secara umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sunscreen.

Sebaiknya, pilih sunscreen dengan label broad spectrum atau spektrum luas, yang artinya dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Sinar UVA dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit, sedangkan sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit.

Memilih sunscreen juga harus dengan melihat kadar SPF (Sun Protection Factor) yang sesuai dengan kebutuhan. SPF menunjukkan seberapa lama sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UVB.

Semakin tinggi SPF, semakin lama perlindungannya. Namun, SPF tidak menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA. Untuk itu, perlu juga memperhatikan label PA (Protection Grade of UVA), yang menunjukkan seberapa kuat sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UVA.

Semakin banyak tanda plus (+) setelah PA, semakin kuat perlindungannya. Sebagai acuan, SPF 15 dapat menyerap 93% sinar UVB, SPF 30 dapat menyerap 97% sinar UVB, dan SPF 50 dapat menyerap 98% sinar UVB.

Saat memilih sunscreen, pilih sesuai dengan tekstur yang sesuai dengan jenis kulit. Jika kulit kering, pilih sunscreen yang mengandung pelembap seperti ceramide, gliserin, asam hialuronat, atau madu.

Jika kulit berminyak atau berjerawat, pilih sunscreen yang berbentuk gel atau air dengan hasil akhir matte.

Dan untuk kulit sensitif, pilih sunscreen yang tidak mengandung bahan-bahan iritan seperti alkohol, pewangi, atau pengawet.

Terakhir, pilih sunscreen yang water resistant atau tahan air jika sering beraktivitas di luar ruangan atau berkeringat banyak.

Sunscreen yang water resistant dapat bertahan lebih lama di kulit meskipun terkena air atau keringat. Namun, tetap perlu mengoleskan ulang sunscreen setiap 2 jam sekali atau sesuai petunjuk produk.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Sudah Memakai Skincare Tapi Wajah Tetap Kusam? Cek Bagaimana Cara Mengatasinya

Wajah kusam adalah salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya ditandai dengan kulit yang tampak pucat, tidak bercahaya, dan tidak merata. Beberapa orang yang memiliki warna kulit kusam merasa kurang percaya diri dan membuat penampilan menjadi kurang menarik.

Sudah Memakai Skincare Tapi Wajah Tetap Kusam? Cek Bagaimana Cara Mengatasinya

POJOKNULIS.COM - Wajah kusam adalah salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya ditandai dengan kulit yang tampak pucat, tidak bercahaya, dan tidak merata.

Beberapa orang yang memiliki warna kulit kusam merasa kurang percaya diri dan membuat penampilan menjadi kurang menarik.

Banyak orang berpikir bahwa dengan menggunakan skincare, wajah kusam dapat diatasi. Namun, ternyata tidak selalu demikian.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan wajah tetap kusam meskipun sudah memakai skincare.

Apa saja faktor-faktor tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Wajah Kusam Meskipun Sudah Memakai Skincare

Beberapa penyebab wajah kusam meskipun sudah memakai skincare adalah sebagai berikut:

1. Produk Skincare yang Tidak Sesuai dengan Jenis Kulit

Salah satu penyebab wajah kusam adalah penggunaan produk skincare yang tidak sesuai dengan jenis dan kondisi kulit.

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda, seperti kulit normal, kering, berminyak, kombinasi, atau sensitif. Selain itu, kondisi kulit juga dapat berubah-ubah sesuai dengan faktor lingkungan, hormon, atau usia.

Jika produk skincare yang digunakan tidak sesuai dengan jenis dan kondisi kulit, maka produk tersebut tidak akan memberikan manfaat yang optimal bagi kulit.

Bahkan, produk skincare yang salah dapat menyebabkan iritasi, alergi, atau jerawat yang membuat wajah menjadi lebih kusam.

Oleh karena itu, sebelum memilih produk skincare, sebaiknya kenali terlebih dahulu jenis dan kondisi kulit Anda. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit atau melakukan tes kulit sendiri di rumah.

Pilihlah produk skincare yang mengandung bahan-bahan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan kulit.

2. Tidak Membersihkan Wajah Secara Rutin dan Benar

Membersihkan wajah adalah langkah penting dalam perawatan kulit. Membersihkan wajah dapat membantu menghilangkan kotoran, debu, minyak, sisa make-up, dan sel kulit mati yang menempel di permukaan kulit.

Jika wajah tidak dibersihkan secara rutin dan benar, maka pori-pori akan tersumbat dan menyebabkan komedo, jerawat, dan infeksi bakteri. Akibatnya, wajah akan terlihat kusam dan tidak sehat.

3. Tidak melakukan eksfoliasi secara teratur

Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati dari permukaan kulit.

Sel kulit mati merupakan salah satu penyebab utama wajah kusam karena dapat menumpuk di permukaan kulit dan membuatnya tampak kusam, kering, dan bersisik.

Selain itu, sel kulit mati juga dapat menyumbat pori-pori dan mengganggu penyerapan produk skincare. Oleh karena itu, melakukan eksfoliasi secara teratur dapat membantu mengatasi wajah kusam.

Eksfoliasi dapat membuat kulit menjadi lebih halus, cerah, dan sehat. Tak hanya itu, eksfoliasi juga dapat merangsang regenerasi sel kulit baru yang lebih segar dan muda.

Untuk melakukan eksfoliasi secara teratur, Anda dapat menggunakan produk eksfolian yang mengandung bahan-bahan alami, seperti gula, garam, oatmeal, atau kopi.

Anda juga dapat menggunakan produk eksfolian yang mengandung bahan kimia, seperti asam salisilat, asam glikolat, atau asam laktat.

Namun, pastikan produk tersebut sesuai dengan jenis dan kondisi kulit.

4. Tidak Menggunakan Tabir Surya

Tabir surya adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) matahari. Sinar UV matahari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti luka bakar, flek hitam, keriput, kanker kulit, dan wajah kusam.

Cahaya matahari juga dapat menembus awan dan kaca, sehingga Anda tetap membutuhkan tabir surya meskipun hari sedang mendung atau berada di dalam ruangan.

Untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari, Anda disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 setiap hari.

SPF adalah singkatan dari sun protection factor yang menunjukkan tingkat perlindungan tabir surya terhadap sinar UVB yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Semakin tinggi SPF, semakin tinggi pula perlindungannya.

5. Kurang minum air putih

Air putih adalah cairan penting bagi tubuh Air putih berperan dalam menjaga fungsi organ tubuh, termasuk kulit. Air putih dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.

Air putih juga dapat membantu mengeluarkan racun dan zat sisa dari tubuh melalui urine dan keringat.

Oleh karena itu, untuk mencegah dehidrasi, Anda disarankan untuk minum air putih secara cukup setiap hari.

Jumlah air putih yang dibutuhkan oleh setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung pada berat badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

Namun, secara umum, Anda dapat mengikuti aturan 8x8, yaitu minum 8 gelas air putih yang masing-masing berisi 8 ons (sekitar 240 ml) dalam sehari.

Selain minum air putih, Anda juga dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air, seperti buah-buahan, sayuran, jus, atau sup.

Namun, hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula berlebih karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

6. Kurang tidur

Tidur adalah kegiatan penting bagi tubuh karena dapat membantu tubuh untuk beristirahat dan meregenerasi sel-sel yang rusak.

Selain itu, tidur juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan sistem kekebalan tubuh.

Jika tubuh kurang tidur atau insomnia, maka tubuh akan mengalami stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit.

Akibatnya, kulit akan menjadi kusam, kering, dan mudah teriritasi. Kurang tidur juga dapat menyebabkan munculnya lingkaran hitam di bawah mata dan keriput di wajah.

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan kulit, Anda disarankan untuk tidur secara cukup setiap malam.

Jumlah tidur yang dibutuhkan oleh setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Apakah Air Purifier Efektif untuk Membersihkan Udara Kotor?

Kualitas udara yang semakin buruk memunculkan masalah kesehatan bagi setiap orang. Beberapa ada yang memilih memakai masker saat keluar rumah agar tidak menghirup banyak udara kotor. Tetapi, untuk penanganan udara kotor didalam rumah kebanyakan masyarakat memilih membeli air purifier. Alat pembersih udara atau air purifier ini merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara dari polutan, kimia, dan alergen yang dapat merusak kesehatan.

Apakah Air Purifier Efektif untuk Membersihkan Udara Kotor?

POJOKNULIS.COM - Kualitas udara yang semakin buruk memunculkan masalah kesehatan bagi setiap orang.

Beberapa ada yang memilih memakai masker saat keluar rumah agar tidak menghirup banyak udara kotor.

Tetapi, untuk penanganan udara kotor didalam rumah kebanyakan masyarakat memilih membeli air purifier.

Alat pembersih udara atau air purifier ini merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara dari polutan, kimia, dan alergen yang dapat merusak kesehatan.

Air purifier dapat membantu orang yang memiliki alergi, asma, dan kondisi pernapasan atau kondisi kesehatan lainnya yang terkait dengan kualitas udara yang dihirup.

Namun, apakah air purifier benar-benar efektif untuk memperbaiki kualitas udara? Dan apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan saat kualitas udara buruk?

Ada berbagai jenis air purifier yang tersedia di pasaran, dengan filter dan fitur yang berbeda-beda. Salah satu jenis filter yang paling efektif dan banyak diteliti adalah filter HEPA (high efficiency particulate air).

Filter HEPA dirancang untuk menangkap partikel sangat kecil sebesar 0.3 mikron atau lebih besar. Secara teori, filter HEPA dapat menghilangkan 99.97% debu, bakteri, jamur, serbuk sari, dan partikel lainnya dari udara.

Namun, efektivitas filter HEPA juga tergantung pada faktor-faktor seperti usia filter, ukuran ruangan, dan kecepatan aliran udara.

Selain filter HEPA, ada juga jenis air purifier lain yang menggunakan ionisasi, ultraviolet (UV), atau karbon aktif.

Ionisasi bekerja dengan mengeluarkan ion negatif yang menarik partikel di udara dan menempelkannya ke permukaan seperti lantai atau dinding.

Tetapi, metode ini tidak menghilangkan partikel sepenuhnya, melainkan hanya memindahkannya dari udara. Selain itu, ion negatif juga dapat meningkatkan stres oksidatif di tubuh dan berdampak buruk pada kesehatan.

UV bekerja dengan mengirimkan cahaya UV yang dapat membunuh bakteri dan jamur. Namun, metode ini tidak efektif untuk partikel non-organik seperti debu atau asap.

Karbon aktif bekerja dengan menyerap gas dan bau tidak sedap dari udara. Namun, metode ini tidak efektif untuk partikel padat seperti debu atau serbuk sari.

Dari berbagai jenis air purifier tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu pun yang dapat membersihkan udara secara sempurna.

Air purifier hanya dapat mengurangi sebagian polutan dari udara, tetapi tidak dapat menghilangkan sumber polusi itu sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah lain untuk menjaga kesehatan saat kualitas udara buruk, seperti:

  • Menghindari aktivitas di luar ruangan saat tingkat polusi tinggi atau ada kabut asap.
  • Menggunakan masker yang sesuai dengan standar kesehatan saat berada di luar ruangan atau di tempat yang berpolusi.
  • Menjaga ventilasi ruangan dengan baik dan membuka jendela saat udara bersih.
  • Mengganti filter AC secara rutin dan membersihkan debu dari permukaan.
  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, rokok, pembakaran sampah, atau bahan bakar fosil lainnya.
  • Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Meskipun air purifier menjadi salah satu cara untuk membersihkan udara kotor, tetapi tidak cukup jika tanpa upaya lain untuk mengurangi polusi dan menjaga kesehatan.

Kita perlu sadar akan dampak buruk polusi udara pada tubuh kita dan lingkungan, serta berusaha untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Selain memiliki fungsi untuk memperbaiki kualitas udara, air purifier juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, terutama jika tidak digunakan atau dirawat dengan benar.

Salah satu efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan air purifier yakni terjadinya pembentukan gas ozon.

Beberapa jenis air purifier, terutama yang menggunakan ionisasi atau ultraviolet, dapat menghasilkan gas ozon sebagai produk sampingan.

Gas ozon adalah gas yang dapat mengiritasi paru-paru dan tenggorokan, dan dapat meningkatkan risiko serangan asma, batuk, dan sesak napas.

Efek samping dari purifier juga bias menimbulkan terjadinya perkembangan bakteri dan jamur.

Filter air purifier yang tidak dibersihkan atau diganti secara rutin dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri.

Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atau alergi pada pengguna air purifier.

Untuk mencegah hal ini, Anda perlu membersihkan filter air purifier sesuai dengan petunjuk produsen, dan menggantinya jika sudah kotor atau rusak.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa Anda harus menghindari penggunaan air purifier sama sekali.

Air purifier tetap dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan, asalkan Anda memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan, menggunakan dan merawatnya dengan benar, dan melakukan langkah-langkah lain untuk mengurangi polusi udara di lingkungan.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Tips Aman Menurunkan Berat Badan Tanpa Mengganggu Kesehatan

Penurunan berat badan yang sehat dan ideal adalah sekitar 0,5-1 kg per minggu. Jika lebih dari itu, maka ada kemungkinan tubuh kehilangan massa otot dan cairan tubuh, bukan lemak. Hal ini bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan mulai dari metabolisme yang terganggu. Tubuh akan menganggap bahwa Anda sedang kelaparan dan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi.

Tips Aman Menurunkan Berat Badan Tanpa Mengganggu Kesehatan

POJOKNULIS.COM - Menurunkan berat badan adalah impian banyak orang, terutama bagi mereka yang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya.

Namun, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan dan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses penurunan berat badan tidak membahayakan kesehatan.

Penurunan berat badan yang sehat dan ideal adalah sekitar 0,5-1 kg per minggu. Jika lebih dari itu, maka ada kemungkinan tubuh kehilangan massa otot dan cairan tubuh, bukan lemak.

Hal ini bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan mulai dari metabolisme yang terganggu. Tubuh akan menganggap bahwa Anda sedang kelaparan dan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi.

Akibatnya, Anda akan lebih mudah merasa lemas, lesu, dan lapar. Jika Anda kembali makan normal, tubuh akan menyimpan lebih banyak lemak sebagai cadangan energi, sehingga berat badan bisa naik kembali.

Selain itu, menurunkan berat badan terlalu cepat biasanya dilakukan dengan cara membatasi asupan makanan secara drastis. Padahal, tubuh tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk menjalankan fungsi-fungsinya.

Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anemia, osteoporosis, kerontokan rambut, gangguan kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan hormon.

Masalah lainnya yang akan dirasakan yakni gangguan kesehatan mental. Menurunkan berat badan terlalu cepat juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Anda bisa mengalami stres, depresi, kecemasan, gangguan makan, atau obsesi berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh.

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Aman?

Untuk menurunkan berat badan dengan aman, Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan seimbang.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

Minum air putih secara teratur

Konsumsi air putih yang teratur bisa membantu menurunkan berat badan tanpa perlu berolahraga.

Meminum air, terutama sebelum makan, bisa membuat Anda makan lebih sedikit dan berimbas pada konsumsi kalori yang lebih rendah.

Jangan melewatkan sarapan

Sarapan adalah bagian penting dari penurunan berat badan. Dengan sarapan rutin, keinginan untuk mengonsumsi makanan atau camilan yang tidak sehat jadi berkurang.

Sarapan juga akan memberikan tubuh energi yang dibutuhkan untuk melewati hari.

Konsumsi makanan yang tepat

Jika sedang menjalani program penurunan berat badan, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan berprotein dan berserat.

Makanan berprotein, seperti putih telur, yoghurt, daging tanpa lemak, makanan laut, kedelai, kacang-kacangan atau keju, bisa membantu tubuh membakar lemak dan menjadi sumber energi.

Selain makanan yang tinggi protein, perbanyak pula konsumsi makanan berserat. Makanan berserat dapat membuatmu merasa kenyang lebih lama, tapi rendah kandungan kalori.

Contoh makanan kaya serat adalah sayur, buah, makanan dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan gandum.

Makan dalam porsi kecil

Makan dengan piring atau mangkuk kecil dapat membuat Anda terbiasa makan dengan porsi yang sedikit, sehingga jumlah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh juga akan berkurang.

Makan dengan porsi kecil tapi sering, yaitu 4−5 kali sehari, lebih baik dalam membantu menurunkan berat badan ketimbang makan dalam porsi besar sebanyak 3 kali sehari.

Makan secara perlahan

Makan secara perlahan dan santai juga dapat mendukung penurunan berat badan. Dengan kebiasaan makan seperti ini, tubuh bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengirim sinyal kenyang ke otak, sebelum Anda menghabiskan terlalu banyak makanan.

Olahraga secara rutin

Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh.

Manfaat lain dari olahraga juga bisa membantu membakar kalori, memperkuat otot, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi stres.

Anda dapat melakukan berbagai jenis olahraga, mulai dari kardio, fleksibilitas, hingga latihan kekuatan. Untuk menurunkan berat badan, durasi olahraga yang disarankan adalah 30 menit per hari atau 150 menit per minggu.

Menjalani penanganan medis

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan berat badan sulit turun, seperti hipotiroidisme, sindrom ovarium polikistik, atau depresi, Anda mungkin memerlukan penanganan medis untuk mengatasinya.

Dokter dapat memberikan obat-obatan, terapi hormon, atau tindakan operasi sesuai dengan kondisi Anda.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Makanan yang Baik Dikonsumsi dan yang Harus Dihindari Saat Tenggorokan Kering

Untuk mengatasi tenggorokan kering, selain minum obat yang diresepkan oleh dokter, Anda juga perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman Anda.

Makanan yang Baik Dikonsumsi dan yang Harus Dihindari Saat Tenggorokan Kering

POJOKNULIS.COM - Pernahkan Anda mengalami sakit tenggorokan? Atau mungkin gejala-gejala sakit tenggorokan seperti tenggorokan yang kering?

Jika iya, hal itu pastinya akan sangat menyebalkan dan tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.

Tenggorokan kering dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, sakit, atau bahkan panas di tenggorokan. Tenggorokan kering juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berbicara, makan, atau minum.

Seperti diketahui, sakit tenggorokan biasanya diawali dengan kondisi tenggorokan kering. Tenggorokan kering merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh orang-orang yang mengalami radang tenggorokan, infeksi saluran pernapasan, alergi, atau dehidrasi.

Untuk mengatasi tenggorokan kering, selain minum obat yang diresepkan oleh dokter, Anda juga perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman Anda.

Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat membantu melembapkan dan menenangkan tenggorokan Anda, serta ada juga yang sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk kondisi tenggorokan Anda.

Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang harus dikonsumsi dan dihindari saat tenggorokan kering:

Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi saat Tenggorokan Kering

Meski sedang ada masalah pada tenggorokan, Anda tetap harus mengkonsumsi makanan dan minuman untuk meningkatkan imunitas.

Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak air dan mineral, serta memiliki tekstur yang lembut agar mudah ditelan.

Makanan dan minuman yang harus dikonsumsi saat sakit tenggorokan diantaranya:

*) Air putih

Air putih adalah minuman terbaik untuk mengatasi tenggorokan kering. Air putih dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan tenggorokan, serta mencegah dehidrasi.

Anda disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih per hari, atau lebih jika cuaca panas atau beraktivitas fisik.

*) Buah dan sayuran yang mengandung banyak air

Buah dan sayuran yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, atau tomat, dapat membantu menghidrasi tubuh dan menyegarkan tenggorokan.

Selain itu, buah dan sayuran juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan.

*) Sup kaldu atau krim

Sup kaldu atau krim adalah makanan hangat yang dapat membantu melegakan tenggorokan yang kering.

Sup kaldu atau krim juga mudah ditelan karena teksturnya yang lembut. Anda dapat menambahkan sayuran atau daging untuk meningkatkan nilai gizinya.

*) Oatmeal hangat atau bubur

Oatmeal hangat atau bubur adalah makanan sarapan yang cocok untuk Anda yang mengalami tenggorokan kering. Oatmeal hangat atau bubur dapat memberikan energi dan nutrisi bagi tubuh Anda, serta melembapkan tenggorokan Anda.

Anda dapat menambahkan madu, susu, buah-buahan, atau kacang-kacangan untuk menambah rasa dan manfaatnya.

*) Yogurt tawar atau yogurt

Yogurt tawar atau yogurt adalah makanan penutup yang lezat sekaligus menyehatkan untuk tenggorokan kering. Yogurt tawar atau yogurt dapat memberikan sensasi dingin dan segar di tenggorokan Anda, serta mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan Anda.

Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Tenggorokan Kering

Selain makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi saat tenggorokan kering, Anda juga harus memperhatikan konsumsi makanan dan minuman lain yang perlu dihindari.

Ya, Anda perlu menghindari makanan dan minuman ini agar kondisi tenggorokan kering Anda tidak berlanjut.

*) Makanan pedas

Makanan pedas adalah salah satu jenis makanan yang harus dihindari saat tenggorokan kering. Makanan pedas yang dimaksud adalah makanan yang mengandung sambal, cabai bubuk, bumbu kari, pala, merica, atau cengkih.

Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan Anda, serta meningkatkan produksi lendir yang dapat menyumbat saluran pernapasan Anda.

*) Makanan asam

Makanan asam yang mengandung cuka, tomat, jeruk, nanas, atau anggur, juga dapat memperparah kondisi tenggorokan kering Anda.

Makanan asam dapat merusak lapisan pelindung pada dinding kerongkongan dan tenggorokan Anda, sehingga menyebabkan rasa panas atau terbakar.

*) Makanan kering dan keras

Makanan kering dan keras adalah jenis makanan yang sulit ditelan saat tenggorokan kering. Makanan kering dan keras dapat menggores atau melukai tenggorokan Anda, serta menyebabkan rasa sakit atau gatal.

Makanan kering dan keras yang dimaksud adalah makanan seperti cracker, keripik kentang, popcorn, atau roti panggang.

*) Minuman berkafein

Minuman berkafein adalah jenis minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh Anda, termasuk pada mulut dan tenggorokan Anda.

Minuman berkafein juga dapat meningkatkan asam lambung yang dapat mengiritasi tenggorokan Anda. Minuman berkafein yang dimaksud adalah minuman seperti kopi, teh, atau soda.

Itulah beberapa makanan dan minuman yang harus dikonsumsi dan dihindari saat tenggorokan kering.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter jika tenggorokan kering tidak kunjung membaik setelah melakukan cara-cara di atas.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Rekomendasi Pilihan Outfit Maxi Skirts untuk Penampilan Sehari-hari

Maxi skirt juga cocok untuk berbagai gaya, mulai dari formal, kasual, hingga hijab. Namun, bagaimana cara memilih dan memadupadankan maxi skirt yang tepat untuk penampilan sehari-hari?

Rekomendasi Pilihan Outfit Maxi Skirts untuk Penampilan Sehari-hari

POJOKNULIS.COM - Maxi skirt adalah salah satu fashion item yang tidak pernah lekang oleh waktu. Maxi skirt bisa membuat penampilan Anda terlihat lebih feminin, elegan, dan stylish.

Selain itu, maxi skirt juga cocok untuk berbagai gaya, mulai dari formal, kasual, hingga hijab. Namun, bagaimana cara memilih dan memadupadankan maxi skirt yang tepat untuk penampilan sehari-hari?

Berikut ini kami akan memberikan beberapa tips dan rekomendasi pilihan outfit maxi skirts untuk Anda.

Cara Memilih Maxi Skirt

Sebelum membeli maxi skirt, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti model, bahan, dan warna. Beberapa tips untuk memilih maxi skirt yang sesuai dengan bentuk tubuh dan gaya Anda, diantaranya:

# Pilih model maxi skirt sesuai bentuk tubuh Anda

Maxi skirt memiliki berbagai model, seperti A-line, flare, pleated, wrap, dan lain-lain. Model maxi skirt yang Anda pilih akan mempengaruhi kesan yang ditimbulkan pada penampilan Anda. Oleh karena itu, pilihlah model maxi skirt yang sesuai dengan bentuk tubuh Anda.

- Bentuk Tubuh Pear atau Segitiga

Jika Anda memiliki tubuh berbentuk pear atau segitiga, yaitu memiliki pinggul lebih lebar daripada bahu, maka pilihlah model maxi skirt yang tidak terlalu melebar di bagian bawah.

Model A-line atau wrap bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyeimbangkan proporsi tubuh Anda. Hindari model pleated atau ruffle yang bisa menambah volume di bagian pinggul.

- Bentuk Tubuh Apple atau Bulat

Jika Anda memiliki tubuh berbentuk apple atau bulat, yaitu memiliki perut lebih besar daripada bagian tubuh lainnya, maka pilihlah model maxi skirt yang tidak terlalu ketat di bagian pinggang.

Model flare atau pleated bisa menjadi pilihan yang baik untuk menyamarkan perut Anda. Hindari model wrap atau slit yang bisa menonjolkan perut Anda.

- Bentuk Tubuh Jam Pasir

Jika Anda memiliki tubuh berbentuk hourglass atau jam pasir, yaitu memiliki pinggang lebih kecil daripada bahu dan pinggul, maka pilihlah model maxi skirt yang bisa menonjolkan lekuk tubuh Anda.

Model wrap atau slit bisa menjadi pilihan yang menarik untuk menampilkan siluet tubuh Anda. Hindari model A-line atau flare yang bisa membuat penampilan Anda terlihat datar.

- Bentuk Tubuh Kotak

Jika Anda memiliki tubuh berbentuk rectangle atau kotak, yaitu memiliki bahu, pinggang, dan pinggul yang seimbang, maka pilihlah model maxi skirt yang bisa memberikan kesan kurva pada tubuh Anda.

Model ruffle atau tiered bisa menjadi pilihan yang cantik untuk menambah volume di bagian bawah. Hindari model pleated atau straight yang bisa membuat penampilan Anda terlihat monoton.

# Pertimbangkan maxi skirt asimetris untuk tubuh berukuran mungil

Jika Anda memiliki tubuh berukuran mungil atau petite, maka Anda mungkin khawatir bahwa maxi skirt akan membuat penampilan Anda terlihat lebih pendek.

Namun, jangan khawatir, karena ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini. Salah satunya adalah dengan memilih maxi skirt asimetris.

Maxi skirt asimetris adalah model maxi skirt yang memiliki panjang yang berbeda di bagian depan dan belakang. Model ini bisa memberikan kesan dinamis dan playful pada penampilan Anda.

Selain itu, model ini juga bisa menampilkan sedikit kaki Anda di bagian depan, sehingga membuat penampilan Anda terlihat lebih tinggi.

Selain memilih maxi skirt asimetris, ada beberapa tips lain yang bisa Anda lakukan untuk membuat penampilan Anda terlihat lebih tinggi dengan maxi skirt.

Misalnya, memilih warna yang senada antara atasan dan bawahan, memakai sepatu hak tinggi atau wedges, serta mengenakan aksesori vertikal seperti kalung panjang atau scarf.

# Kenali bahan kain yang digunakan untuk maxi skirt

Bahan kain yang digunakan untuk maxi skirt juga akan mempengaruhi kenyamanan dan kesan yang ditimbulkan pada penampilan Anda. Oleh karena itu, kenali dulu bahan kain yang digunakan untuk maxi skirt sebelum membelinya.

Jika Anda ingin mencari bahan kain yang adem dan nyaman dipakai sehari-hari, maka pilihlah bahan kain yang bersifat breathable, seperti katun, rayon, atau linen. Bahan kain ini juga cocok untuk gaya kasual atau hijab.

Jika Anda ingin mencari bahan kain yang elegan dan mewah, maka pilihlah bahan kain yang bersifat glossy, seperti satin, silk, atau velvet. Bahan kain ini juga cocok untuk gaya formal atau pesta.

Jika Anda ingin mencari bahan kain yang unik dan menarik, maka pilihlah bahan kain yang bersifat textured, seperti denim, corduroy, atau tweed. Bahan kain ini juga cocok untuk gaya chic atau edgy.

Rekomendasi Pilihan Outfit Maxi Skirts

Setelah mengetahui cara memilih maxi skirt yang tepat, sekarang saatnya untuk memadupadankannya dengan atasan dan aksesori yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi pilihan outfit maxi skirts untuk penampilan sehari-hari.

- Chic dengan padu padan maxi skirt dan jaket denim

Ingin tampil chic dan berwarna saat hangout atau bersantai di rumah? Pilihlah maxi skirt bermotif bunga-bunga yang flowy dan bisa membuat Anda terlihat ceria.

Kemudian, padu padankan maxi skirt tersebut dengan crop top berwarna putih polos dan lengkapi dengan jaket denim berwarna biru muda.

Untuk sentuhan kasual, Anda bisa menggulung lengan jaket. Lalu, lengkapi gaya Anda dengan sejumlah aksesori, seperti tote bag serta kacamata hitam.

- Elegan dengan padu padan maxi skirt dan blazer

Ingin tampil elegan dan profesional saat bekerja atau menghadiri acara formal? Pilihlah maxi skirt berwarna hitam yang sleek dan bisa membuat Anda terlihat lebih ramping.

Kemudian, padu padankan maxi skirt tersebut dengan blouse berwarna putih polos dan lengkapi dengan blazer berwarna hitam juga.

Untuk sentuhan mewah, Anda bisa memakai sepatu hak tinggi berwarna nude serta tas tangan berwarna senada.

Lalu, lengkapi gaya Anda dengan sejumlah aksesori, seperti anting-anting mutiara serta jam tangan.

- Hijab dengan padu padan maxi skirt dan cardigan

Ingin tampil hijab dan modis saat beraktivitas sehari-hari? Pilihlah maxi skirt berwarna pastel yang soft dan bisa membuat Anda terlihat lebih manis.

Padu padankan maxi skirt tersebut dengan inner berwarna putih polos dan lengkapi dengan cardigan berwarna senada dengan maxi skirt.

Untuk sentuhan feminin, Anda bisa memakai hijab berwarna pink muda serta sepatu flat berwarna nude.

Terakhir, lengkapi gaya Anda dengan sejumlah aksesori, seperti tas selempang berwarna cokelat serta gelang manik-manik.

- Minimalis dengan padu padan maxi skirt dan kaos oblong

Ingin tampil minimalis dan simpel saat berbelanja atau jalan-jalan? Pilihlah maxi skirt berwarna abu-abu yang netral dan bisa membuat Anda terlihat lebih rileks.

Anda bisa padu padankan maxi skirt tersebut dengan kaos oblong berwarna putih polos dan lengkapi dengan sneakers berwarna putih juga.

Untuk sentuhan sporty, Anda bisa memakai topi baseball berwarna hitam serta tas ransel berwarna senada. Lalu, lengkapi gaya Anda dengan sejumlah aksesori, seperti jam tangan digital serta earphone.

- Edgy dengan padu padan maxi skirt dan leather jacket

Ingin tampil edgy dan bold saat nongkrong atau nge-date? Pilihlah maxi skirt berbahan denim yang unik dan bisa membuat Anda terlihat lebih stylish.

Kemudian, padu padankan maxi skirt tersebut dengan tank top berwarna hitam polos dan lengkapi dengan leather jacket berwarna hitam juga.

Untuk sentuhan rock and roll, Anda bisa memakai sepatu boots berwarna hitam serta tas selempang berwarna merah. Lalu, lengkapi gaya Anda dengan sejumlah aksesori, seperti kalung rantai serta cincin.

Dengan beragam pilihan outfit maxi skirts yang telah dibahas, kini Anda memiliki panduan lengkap untuk menghadirkan gaya yang memukau dalam aktivitas sehari-hari.

Mulai dari gaya kasual dengan t-shirt dan sneakers untuk kenyamanan optimal, hingga tampilan yang lebih formal dengan blus cantik dan aksesori elegan, pakaian ini benar-benar serba bisa.

Setiap gaya memiliki daya tariknya sendiri dan dapat disesuaikan dengan kepribadian serta acara yang Anda hadiri. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk menggabungkan kreativitas dan kenyamanan dalam setiap penampilan Anda.

Pada akhirnya, outfit maxi skirts merupakan pilihan yang sangat serbaguna dan menghadirkan sentuhan anggun dalam rutinitas sehari-hari.

Dengan bermain pada variasi potongan, warna, dan gaya, Anda dapat menciptakan tampilan yang selalu segar dan menarik. Ingatlah untuk tetap percaya diri dan tampil sesuai dengan kepribadian Anda sendiri.

Jadilah inspirasi bagi orang lain dengan gaya unik Anda, dan nikmati setiap momen di mana Anda merasa percaya diri dan cantik dalam outfit pilihan Anda.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Urutan Pemakaian Skincare yang Tepat untuk Kulit Sensitif

#Kulitsensitif adalah kulit yang mudah mengalami iritasi, kemerahan, gatal, atau perih akibat pengaruh faktor internal maupun eksternal. Orang yang memiliki kulit sensitif membutuhkan perawatan khusus agar tetap sehat dan terhindar dari masalah kulit. Salah satu cara merawat kulit sensitif adalah dengan menggunakan produk #skincare yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit.

Urutan Pemakaian Skincare yang Tepat untuk Kulit Sensitif

POJOKNULIS.COM - Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kulit dengan tekstur kering, berminyak, hingga kulit sensitif.

Kulit sensitif adalah kulit yang mudah mengalami iritasi, kemerahan, gatal, atau perih akibat pengaruh faktor internal maupun eksternal. Orang yang memiliki kulit sensitif membutuhkan perawatan khusus agar tetap sehat dan terhindar dari masalah kulit.

Salah satu cara merawat kulit sensitif adalah dengan menggunakan produk skincare yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit.

Namun, tidak cukup hanya memilih produk skincare yang tepat, Anda juga perlu mengetahui urutan pemakaian skincare yang benar agar hasilnya optimal.

Berikut adalah urutan pemakaian skincare yang disarankan untuk kulit sensitif:

Pembersih wajah (cleanser)

Langkah pertama dalam merawat kulit sensitif adalah membersihkan wajah dari kotoran, debu, minyak, maupun sisa makeup.

Pilihlah pembersih wajah yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia tambahan seperti alkohol, paraben, pewangi, atau deodoran.

Anda bisa menggunakan micellar water atau cleansing balm sebagai pembersih wajah pertama, kemudian dilanjutkan dengan sabun cuci muka berbahan gel atau krim yang tidak menghasilkan busa berlebih.

Toner pelembap (hydrating toner)

Setelah membersihkan wajah, Anda perlu mengembalikan kelembapan dan keseimbangan pH kulit dengan menggunakan toner pelembap.

Toner pelembap berfungsi untuk melembapkan, menenangkan, dan mempersiapkan kulit untuk menyerap produk skincare selanjutnya.

Hindari toner yang bersifat eksfoliasi atau mengandung alkohol, asam salisilat, asam glikolat, atau bahan lain yang dapat mengiritasi kulit.

Serum

Langkah selanjutnya adalah menggunakan serum atau esens untuk memberikan nutrisi dan perawatan intensif pada kulit.

Serum atau esens biasanya memiliki konsentrasi bahan aktif yang tinggi dan dapat menargetkan masalah kulit tertentu seperti jerawat, flek hitam, kerutan, atau kusam.

Pilihlah serum atau esens yang mengandung bahan alami atau bahan yang dapat menenangkan dan memperkuat lapisan pelindung kulit (skin barrier) seperti aloe vera, madu, centella asiatica, niacinamide, atau hyaluronic acid.

Hindari serum atau esens yang mengandung bahan eksfoliasi seperti AHA, BHA, PHA, retinol, atau vitamin C.

Pelembap (moisturizer)

Langkah terakhir dalam merawat kulit sensitif adalah menggunakan pelembap untuk mengunci kelembapan dan melindungi kulit dari faktor eksternal yang dapat menyebabkan iritasi.

Pilihlah pelembap yang ringan dan tidak lengket di kulit, serta mengandung bahan pelembap seperti glycerin, ceramide, squalane, atau shea butter.

Hindari pelembap yang mengandung pewangi, alkohol, pewarna, atau bahan lain yang dapat menyumbat pori-pori.

Itulah urutan pemakaian skincare yang tepat untuk merawat kulit sensitif. Selain menggunakan produk skincare yang sesuai, Anda juga perlu menjaga kesehatan kulit dari dalam dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, tidur yang berkualitas, dan menghindari stres.

Jika kulit Anda mengalami iritasi atau reaksi alergi akibat penggunaan produk skincare tertentu, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter kulit.

Mengingat kulit sensitif sangat rentan dan hanya bisa memakai beberapa produk skincare tertentu pastikan Anda bisa memilih konsentrasi skincare untuk kulit sensitif dengan tepat.

Untuk memilih produk skincare yang tepat untuk kulit sensitif, Anda perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, pastikan untuk melakukan uji tes produk terlebih dulu sebelum menggunakannya di wajah.

Caranya adalah dengan mengoleskan sedikit produk di bagian kulit belakang telinga, punggung telapak tangan, atau bagian dalam siku. Tunggu 24 jam dan lihat apakah muncul tanda-tanda alergi atau tidak.

Saat membeli skincare, periksa dan teliti saat membaca komposisi produk dan pastikan produk skincare Anda bebas dari bahan pewangi, pengawet paraben, alkohol, pewarna, atau bahan kimia lain yang dapat mengiritasi kulit. Pilihlah produk yang memiliki kandungan yang sederhana dan alami.

Pastikan untuk tetap berhati-hati memilih produk dengan label ‘hypoallergenic’ atau ‘hipoalergenik’. Label ini tidak menjamin bahwa produk tersebut tidak akan memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif. Anda tetap perlu melakukan uji tes produk dan membaca komposisi produk.

Gunakan selalu pelembap setiap hari untuk mengunci kelembapan dan melindungi kulit dari faktor eksternal yang dapat menyebabkan iritasi.

Pilihlah pelembap yang ringan dan tidak lengket di kulit, serta mengandung bahan pelembap seperti glycerin, ceramide, squalane, atau shea butter.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan sunscreen atau tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit. Pilihlah sunscreen yang memiliki SPF minimal 30 dan PA+++ atau lebih.

Hindari sunscreen yang mengandung bahan kimia seperti oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, atau octinoxate.

Pilihlah sunscreen yang mengandung bahan fisik seperti titanium dioxide atau zinc oxide.

Tidak perlu menggunakan banyak produk skincare sekaligus. Skincare routine untuk kulit sensitif hanya membutuhkan gentle cleanser, pelembap, dan sunscreen.

Jika ingin menggunakan produk lain seperti toner, serum, atau esens, pastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Penyebab Tenggorokan Terasa Kering dan Cara Mudah Mengatasinya

Tenggorokan kering adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang, terutama saat musim panas tiba. Tenggorokan kering dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, sakit, atau bahkan panas di tenggorokan.

Penyebab Tenggorokan Terasa Kering dan Cara Mudah Mengatasinya

POJOKNULIS.COM - Tenggorokan kering adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang, terutama saat musim panas tiba.

Tenggorokan kering dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, sakit, atau bahkan panas di tenggorokan.

Tenggorokan kering juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berbicara, makan, atau minum. Apa saja penyebab umum yang membuat tenggorokan kering saat musim panas dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut ini.

Penyebab Umum Tenggorokan Kering

Saat cuaca panas atau musim kemarau, akan banyak keluhan-keluhan sakit tenggorokan atau tenggorokan kering. Namun tahukah sebenarnya apa saja penyebab tenggorokan kering?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tenggorokan kering saat musim panas, antara lain:

- Dehidrasi

Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh akibat penguapan yang berlebihan karena suhu udara yang tinggi. Dehidrasi dapat mengurangi produksi air liur di mulut dan tenggorokan, sehingga menyebabkan tenggorokan kering.

Gejala dehidrasi lainnya adalah mulut kering, rasa haus yang berlebihan, urine berwarna gelap, pusing, dan lemas.

- Membuka mulut saat tidur

Kebiasaan membuka mulut saat tidur dapat menyebabkan udara masuk ke mulut dan tenggorokan secara langsung, sehingga mengeringkan air liur.

Hal ini dapat menyebabkan tenggorokan kering ketika bangun tidur. Gejala lainnya adalah napas bau, mendengkur, dan kelelahan.

- Alergi

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau makanan tertentu.

Alergi dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, termasuk tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan tenggorokan kering, gatal, atau iritasi.

Gejala alergi lainnya adalah bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair, mata merah atau gatal, dan ruam kulit.

- Laringitis

Laringitis adalah peradangan pada pita suara yang terletak di tenggorokan. Laringitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, iritasi asam lambung, merokok, minum alkohol, atau menggunakan pita suara secara berlebihan.

Laringitis dapat menyebabkan tenggorokan kering, sakit, atau gatal. Gejala lainnya adalah suara serak, batuk kering, atau kesulitan menelan.

- Mulut kering

Mulut kering adalah kondisi di mana kelenjar air liur tidak memproduksi cukup air liur untuk menjaga kelembapan mulut dan tenggorokan.

Mulut kering dapat disebabkan oleh kerusakan saraf pada kepala atau leher, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit tertentu, atau merokok.

Gejala mulut kering lainnya adalah rasa haus yang terus menerus, luka di sudut mulut, bibir pecah-pecah, gangguan pada indera perasa, kesulitan mengunyah atau menelan, sakit tenggorokan, dan lidah kering atau kasar.

- Refluks asam lambung

Refluks asam lambung adalah kondisi di mana asam lambung yang seharusnya berada di lambung naik ke kerongkongan bahkan sampai ke tenggorokan.

Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding kerongkongan dan tenggorokan. Refluks asam lambung dapat menyebabkan tenggorokan panas atau terbakar.

Gejala lainnya adalah rasa asam atau pahit di mulut, nyeri ulu hati, mual, atau muntah.

Cara Mudah Mengatasi Tenggorokan Kering saat Musim Panas

Untuk mengatasi tenggorokan kering saat musim panas, berikut ini adalah beberapa cara mudah yang dapat dilakukan:

- Minum air putih yang cukup

Air putih dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan tenggorokan, serta mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih per hari, atau lebih jika cuaca panas atau beraktivitas fisik.

- Mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak air

Buah dan sayuran yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, atau tomat, dapat membantu menghidrasi tubuh dan menyegarkan tenggorokan.

Selain itu, buah dan sayuran juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan.

- Mengunyah permen karet tanpa gula atau rendah gula

Mengunyah permen karet dapat merangsang produksi air liur di mulut dan tenggorokan, sehingga mengurangi rasa kering. Pilihlah permen karet yang tidak mengandung gula atau rendah gula, agar tidak merusak gigi atau menyebabkan karies.

- Menghirup uap atau menggunakan pelembap udara

Menghirup uap dari air hangat atau menggunakan pelembap udara dapat membantu melembapkan saluran pernapasan, termasuk tenggorokan.

Hal ini dapat mengurangi iritasi atau peradangan pada tenggorokan akibat alergi, laringitis, atau refluks asam lambung.

- Berkumur dengan air garam hangat

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan mulut dan tenggorokan dari kuman atau lendir yang menempel. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit, gatal, atau panas di tenggorokan akibat infeksi atau alergi.

- Mengonsumsi permen pelega tenggorokan

Permen pelega tenggorokan yang mengandung mentol, madu, atau herbal dapat membantu melegakan tenggorokan yang kering, sakit, atau gatal.

Permen pelega tenggorokan juga dapat memberikan rasa dingin atau segar di tenggorokan.

Itulah beberapa penyebab umum yang membuat tenggorokan kering saat musim panas dan cara mudah mengatasinya.

Jika tenggorokan kering tidak kunjung membaik setelah melakukan cara-cara di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

© 2023 PojokNulis. All rights reserved.

Menulis artikel, informasi anti hoax, karya tulis, pengembangan diri, belajar menulis jurnalistik, online publishing, content creator & writing, edukasi literasi, digital publisher. Previous Stories